Terkendala Akses, Muara Bondet Urung Dikeruk
GUNUNGJATI – Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon datang langsung ke Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Rabu (29/4). Hal tersebut untuk memastikan janji kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (DPSDAP) mengeruk muara sungai Bondet. Rombongan komisi III DPRD yang datang lebih dulu, sedianya ingin melihat proses pengerukan. Namun, hal tersebut tidak dapat diwujudkan, lantaran alat keruk amfibi yang didatangkan langsung dari TPI Gebang tidak bisa langsung terjun ke muara. Karena terkendala jalan. Sehingga menunggu beberapa jam. Saat Kepala DPSDAP Kabupaten Cirebon Ir H Hermawan MM tiba di kantor KUD Mina Waluya Bondet, rombongan diajak nelayan untuk mengecek sedimentasi di muara sungai. Dengan menggunakan dua perahu nelayan, rombongan bertolak ke muara. Oleh Yudi, salah seorang nelayan, anggota dewan dan DPSDAP diperlihatkan bahwa pendangkalan sangat parah. “Saat air pasang, kedalaman muara cuma 80 cm. Apalagi pada saat air surut, banyak perahu yang terjebak di muara,” ujar Yudi yang juga ketua KUD Mina Waluya Bondet ini. Saat bersamaan, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Suherman menjelaskan, kehadiran para anggota dewan ini sebagai respons atas aspirasi masyarakat dan komunitas nelayan di Desa Mertasinga, yang menginginkan normalisasi muara dan sungai Bondet. “Tadi kita sudah cek bersama-sama, ternyata apa yang disampaikan masyarakat dan mahasiswa ternyata benar,” jelasnya. Sesuai dengan jadwal, seharusnya alat pengeruk sudah bisa turun. Tapi karena ada kendala akses, komisi III, KUD dan DPSDAP sedang bersama-sama mencari solusi, agar alat berat itu bisa masuk. “Awalnya ada ide agar alat berat masuk dari Pelabuhan Kejawanan, tapi jarak yang jauh, maka diarahkan ke lokasi yang lebih dekat,” imbuhnya. Sementara kepala DPSDAP Kabupaten Cirebon Ir H Hermawan MM sangat merespons aspirasi masyarakat di lima desa di Kecamatan Gunung Jati yang dilintasi aliran sungai Bondet itu. Karena itu dengan adanya kendala akses jalan, diharapkan masyarakat mau membantu untuk mencari akses agar amfibi bisa masuk untuk bekerja. Karena satu minggu mendatang, rencananya akan didatangkan 1 alat lagi. “Makanya, saya minta bagaimana caranya alat saya bisa turun,” ungkapnya. Untuk mendukung pengerukan ini, DPSDAP Kabupaten Cirebon mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 juta per hari dengan estimasi pengerjaan selama 20 hari. “Sebenarnya anggaran tidak ada, tapi saya sediakan untuk bahan bakar dan akomodasi lainnya saja,” tegasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: