Kontrak Pemain Bisa Jadi Masalah

Kontrak Pemain Bisa Jadi Masalah

SURABAYA - Belum juga ada titik terang kelanjutan kompetisi Liga Indonesia (LI) 2015 bukan saja berdampak pada masalah teknis dan psikologi tim. Lebih dari itu, masih tertundanya kompetisi bakal berimbas pada kontrak pemain. Sebab, klub rata-rata hanya mengikat kontrak pemainnya sampai November atau Desember 2015. Jika mengacu pada jadwal yang sebelumnya dirilis PT Liga Indonesia (PT LI), sejatinya tidak ada masalah dengan kontrak tersebut. Hal itu karena kompetisi akan berakhir pada pekan ketiga November 2015. Tapi, saat ini kompetisi sudah terhenti sekitar tiga pekan. Itu artinya akhir kompetisi sudah pasti tidak bisa diakhiri pada November. Bahkan, terbuka kemungkinan baru rampung pada awal tahun depan. Kemungkinan tersebut didasarkan pernyataan CEO PT LI Joko Driyono. Senin lalu (27/4) Joko menyebut masa ideal bergulirnya lagi kompetisi adalah pertengahan Juni. Kalau benar seperti itu, maka LI akan berakhir pada Januari 2016. Tentunya hal tersebut juga menjadi masalah besar bagi klub. \"Kami mengontrak pemain sampai akhir November. Tentu kalau mundurnya jauh itu jelas membuat kami pusing,\" ungkap CEO PT Persela Jaya Yuhronur. Persiba Balikpapan pun menyebutkan hal serupa. Mereka juga ketir-ketir. Klub berjuluk Beruang Madu itu mengontrak para pemainnya sampai 31 Desember 2015. \"Apalagi, kepastian mulainya kembali belum jelas. Sudah pasti cost kami akan membengkak dan itu jelas memberatkan,\" kata Manajer Persiba Faisal Husin. Klub lainnya seperti Gresik United dan Barito Putera juga mengikat kontrak pemainnya sampai akhir Desember 2015. Mereka pun terbelit masalah pembekakan biaya. Apalagi, mereka tidak sekadar harus memeras otak untuk \"mengakali\" kontrak pemain yang sudah habis. Klub-klub juga harus memikirkan biaya tambahan untuk makan, tempat tinggal, dan akomodasi pertandingan. Terkait kontrak, jelas manajemen klub bukan hanya harus pandai-pandai menyiapkan uang, namun juga pandai-pandai merayu pemain agar tetap bertahan. \"Kalau memang mundurnya lama tentu kami akan melakukan addendum kontrak dan membayar gaji pemain seperti besaran dalam kontrak,\" ujar Yuhronur. Langkah tersebut juga akan ditempuh Persiba. Klub-klub pun berharap addendum tersebut bisa diterima para pemainnya. Sebab, sedari awal sebenarnya klub sudah menghitung secara cermat tentang kontrak tersebut. Hanya saja, kompetisi tertunda dua kali. Awalnya kompetisi dijadwal awal Februari 2015, tapi baru bisa dimulai awal April 2015. Ketika kompetisi baru berjalan dua laga, kompetisi berhenti lagi. \"Saya rasa ini bukan hanya dialami Persela. Klub lain saya kira juga sama. Karena itu, kami berharap nanti ada subsidi. Atau kalau boleh memilih lebih baik kompetisi diistirahatkan saja sekalian musim ini,\" papar Yuhronur.  (fim/ko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: