ABM Batal UN di Lapas

ABM Batal UN di Lapas

Bersamaan dengan Sidang Perdana Kasus Pembunuhan MAJALENGKA – Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP dan MTs dimulai serentak secara nasional Senin (4/5). Di Majalengka, ada dua peserta yang dipastikan absen UN. Kedua siswa itu merupakan korban dan tersangka pembunuhan. Untuk peserta tersangka pembunuhan berinisial ABM, awalnya bakal menjalani UN di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Majalengka. Pengawas dari pihak sekolah juga telah menyampaikan permohonan menyediakan tempat UN untuk ABM di Lapas Majalengka. Namun hal tersebut urung dilakukan. Salah seorang petugas Lapas menjelaskan jika rencana pelaksanaan UN untuk ABM urung dilakukan, lantaran sehari sebelumnya pihaknya mendapatkan pemberitahuan dari pihak jaksa jika siswa tersebut dijadwalkan bakal menjalani sidang perdana atas kasus pembunuhannya. Kepala Dinas Pendidikan DR H Toto Sumianto MPd menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah siswa tersebut tetap akan menjalani UN. Namun prosesnya susulan yang rencananya akan digelar minggu depan. Yang jelas, kata Toto, meskipun ada seorang anak yang tengah menjalani proses hukum, pihaknya tidak menghambat hak-hak pendidikan yang bisa diterima oleh siswa tersebut. Hal itu sebagaimana amanat undang-undang perlindungan anak. Apalagi siswa tersebut sebelumnya sudah terdaftar sebagai peserta UN SMP. “Untuk peserta yang berurusan dengan hukum, rencananya akan ujian di Lapas sekarang. Tapi diundur karena dia akan menjalani sidang sehingga kita akan sediakan kesempatan di pelaksanaan UN susulan. Yang jelas hak-hak pendidikanya tidak kita hambat, apalagi dia sudah terdaftar sebagai peserta UN,” jelasnya. Terkait pelaksanaan UN SMP kali ini, Toto mengaku saat melakukan monitoring ke sekolah-sekolah belum ada laporan siswa peserta UN yang absen mengerjakan soal di lokasi ujiannya. “Sampai saat ini tidak ada laporan peserta yang absen. Cuma dua itu, yang korban sama pelaku pembunuhan,” kata Toto usai melakukan pemantauan UN SMP bersama Sekretaris Daerah (Sekda) ke sejumlah SMP. Mengenai pelaksanaan sudah 100 persen tidak ada hambatan, mulai dari proses pendistribusian soal dan lembar jawaban siswa sudah terlaksana sejak awal. Sehingga siswa bisa mengerjakan UN dengan nyaman. Sementara itu, Sekda Kabupaten Majalengka Drs H Ade Rachmat Ali MSi berpesan setiap petugas penyelenggara maupun pengawas UN SMP agar memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para siswa peserta UN. Jangan sampai konsentrasi para siswa saat mengerjakan UN buyar akibat terganggu hal-hal nonteknis. “Agar UN SMP/MTs di Kabupaten Majalengka berjalan lancar dan tertib dan tidak terjadi kecurangan, semua pihak yang terlibat mesti dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi peserta. Tapi tetap mengawas sesuai prosedur agar tidak terjadi kecurangan di dalam proses pengerjaannya,” ujar sekda. (azs) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: