Pencairan BOS Terus Tertunda

Pencairan BOS Terus Tertunda

Pinjam Tabungan Siswa, MTs Swasta Terancam Kolaps KANDANGHAUR – Be­lum cairnya Biaya Ope­­rasional Sekolah (BOS) pe­­riode Januari-Mei, mem­­buat mayoritas Ma­drasah Tsanawiyah (MTs) Swasta di Kabupaten Indramayu kelimpungan. Penyelenggaraan lembaga pen­didikan dilingkungan Kementrian Agama (Ke­menag) itupun terancam kolaps. Pasalnya, BOS meru­pa­kan nyawa bagi keber­lang­sungan pendidikan di ma­drasah. “Ya, sudah teran­cam kolaps,” ucap kepala MTs Hasanudin Kandanghaur, Drs Takdir Abadi kepada Radar, Jumat (8/5). Sebab, lanjut dia, BOS merupakan urat nadi bagi keberlangsungan pendidikan di madrasah untuk honorarium guru maupun biaya ope­rasional. Karena BOS belum cair, banyak kepala madrasah terpaksa utang atau mencari talangan kepada pihak ketiga. Ada pula yang meminjam dana tabungan siswa. Tindakan ini dilakukan karena sebagai kepala madrasah tetap harus bertanggung jawab atas kesejahteraan para guru yang mengajar di sekolahnya. “Saya saja sampai gadai BPKB motor untuk honor guru dan persiapan penerimaan calon siswa baru. Kalau tidak ditalangi, wah bisa mandek ini,” ucap dia. Diungkapkan Takdir, tidak hanya dana BOS periode Januari-Mei yang belum dicairkan. Dana sebesar Rp570 ribu per tahun per siswa untuk periode Oktober sampai Desember 2014 lalu, juga baru dibayar setengah. Selain BOS, tunjangan sertifikasi guru madrasah non PNS sebesar Rp1,5 juta sejak 9 bulan lalu atau per Juli 2014 sampai dengan sekarang juga belum jelas kapan dibayar. Diapun mengaku sudah beberapa kali melakukan klarifikasi kepada Kemenag namun tetap masih belum ada kejelasan. “Cape tanya terus. Jadi hanya bisa bersabar dan berdoa sesuai slogan kita ikhlas beramal. Ikhlas terus,” ketus dia. Didi, pengelola MTs Swasta di Kecamatan Sliyeg, membenarkan kondisi itu. Sampai dengan pasca berakhirnya UN SMP/MTs dan menjelang masa pendaftaran peserta didik baru (PPDB), belum ada tanda-tanda pencairan dana BOS madrasah dan tunjanganlang profesi guru madrasah swasta. Selama kedua dana tersebut belum cair, para guru dan pengelola madrasah akan tergantung pada dana pinjaman.  “Keterlambatan ini sangat mengganggu aktivitas pendidikan, agenda atau program-program yang sudah dirancang madrasah dari alokasi dana BOS,” terang dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: