Tindakan Hukum Trafficking Lemah

Tindakan Hukum Trafficking Lemah

INDRAMAYU – Tingginya ang­ka perdagangan manusia (trafficking) di Kabupaten Indra­mayu, disesalkan oleh berbagai pihak. Salah seorang tokoh masyarakat Indramayu barat Drs M Ghozali mengatakan, masalah trafficking harus mendapatkan perhatian serius, karena akan menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Trafficking juga akan memperburuk nama baik daerah. “Ini harus mendapatkan per­hatian yang lebih serius dari semua pihak, agar trafficking bisa dapat diminimalisir. Jangan biarkan perempuan–perempuan kita dijadikan korban perdagangan manusia,” ujarnya kepada Radar, Selasa (19/5). Ia menyesalkan tingginya angka trafficking di Kabupaten Indramayu. Apalagi di Indra­mayu sendiri kini sudah me­miliki peraturan daerah ten­tang trafficking. “Ironisnya wani­ta yang menjadi korban per­dagangan manusia kebanyakan usia belia. Dan saya pun malu, Keca­matan Bongas yang meru­pa­kan tempat tinggal saya paling tinggi traffickingnya.” Imbuhnya. Ghozali, juga menyoroti maraknya peredaran obat–obatan keras (non narkoba) di wilayah Bongas. Banyak remaja atau pelajar sekolah mengkonsumsi obat–obatan tersebut. Menurut Ghozali, akibat mengkonsumsi obat keras itu, mengakibatkan pemakainya melakukan perbuatan negatif, salah satunya melakukan seks bebas. Dan dari seks bebas itulah dikhawatirkan akan mendorong terjadinya trafficking. Berdasarkan data Yayasan Kusuma Buana Jakarta, Keca­matan Bongas berada di urutan teratas. Banyak wanita belia dari wilayah tersebut menjadi korban trafficking. Program Manager Yayasan Kusuma Buana, Siti Mumpuning Dyah mengatakan, wilayah Kecamatan Bongas paling tinggi traffickingnya dibandingkan dengan keca­matan lain di Kabupaten Indra­mayu. Dari hasil survei yang dilakukan yayasannya, trafficking lebih disebabkan akibat dari ren­dahnya pemahaman kesehatan reproduksi remaja dan perilaku seksual yang tidak aman di kalangan remaja, serta masih banyaknya pernikahan dan kehamilan atau perceraian di usia dini. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: