Demo Tol Marak Jelang Beroperasi
MAJALENGKA – Jalan tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) yang melintasi Kabupaten Majalengka tampaknya masih memiliki persoalan. Khususnya yang menyangkut hak dan fasilitas umum masyarakat seperti infrastruktur serta bidang pertanian. Hal tersebut terungkap pada aksi unjuk rasa ratusan masyarakat Desa Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya, Sabtu (30/5). Umumnya, tuntutan warga sama seperti sebelumnya yaitu masalah saluran irigasi pertanian yang terpotong akibat adanya jalan tol belum juga dibereskan. Infrastruktur umum sampai saat ini pun belum juga diperbaiki. Puncaknya, masyarakat mendengar bahwa rekrutmen tenaga kerja saat tol hampir dioperasikan justru tidak ada warga Sumberjaya. “Wilayah Desa Bongas Kulon adalah tempat kami berpijak dan dibesarkan. Saat ini masyarakat sudah mengikhlaskan tanahnya untuk dijadikan jalan tol, karena berharap anak cucu kita bisa dipekerjakan dan menjadi bagian dari pembangunan mega proyek di Majalengka. Nyatanya justru satu orang pun tidak ada,” kata koordinator Abdul Jaelani. Hal itu yang mengundang kecemburuan di masyarakat. Abdul yang juga Kepala Desa Bongas Kulon ini mengaku, pemerintahan desa bersama tokoh masyarakat dan pemuda melihat langsung dan menyisir sepanjang tol di wilayahnya dan tidak ada satupun yang dipekerjakan. “Kami sering mendapat aduan dari masyarakat khususnya soal pertanian, infrastruktur dan terakhir saat berkeinginan akan melamar kerja. Tetapi Pemdes tidak mengarahkan mereka harus melamar pekerjaan kemana. Padahal dengan adanya pembangunan tol itu kan memerlukan tenaga kerja khusus tenaga local, dan pihak pelaksana maupun instansi terkait bisa memetakan berapa persen tenaga lokal itu,” tegasnya. Menurutnya jika sejak awal masyarakat diajak bicara dan sejumlah tuntutan direalisasikan, seiring tol akan difungsikan atau uji coba dan peresmian itu ada koordinasi dengan Pemdes. Misalnya rekrutmen cleaning service, pengemudi derek, memelihara tanaman dan lain sebagainya. Berkaitan dengan fasilitas pertanian yang banyak yang belum dibereskan, masyarakat tetap akan menuntut. “Besok (hari ini, red) kalau tidak ada keputusan maka masyarakat kembali akan berunjuk rasa besar-besaran,” ungkapnya. Sementara itu, kapolsek Sumberjaya AKP H Dedi Budiana SH MH mendesak kepada pelaksana tol untuk merealisasikan keinginan masyarakat mengingat dalam beberapa hari terakhir sering terjadi aksi demo di wilayah hukumnya. Pihaknya mendesak agar tuntutan warga harus segera dipenuhi seperti pembuatan jalan pertanian dan saluran irigasi yang terpotong. “Apalagi sekarang malah muncul masalah rekrutmen tenaga kerja. Selama ini masyarakat tidak terakomodir khususnya warga sumberjaya maupun Majalengka pada umumnya. Semua justru orang luar Majalengka mulai dari tiketing, patroli dan lain sebagainya. Masyarakat Majalengka hanya jadi penonton saja. Selama ini kan warga meminta akses jalan harus difungsikan seperti sediakala. Kami mendesak agar secepatnya dipenuhi karena jangan sampai terus-terusan ada masalah,” imbau kapolsek. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: