Bangunan Terbakar, Siswa Berhamburan

Bangunan Terbakar, Siswa Berhamburan

KUNINGAN - Dua ruangan yang terdiri dari laboratorium dan gudang milik SMPN 1 Mandirancan ludes terbakar, sekitar pukul 08.45, kemarin (4/6) pagi. Kejadian kebakaran dua ruangan itu terjadi ketika siswa sedang melaksanakan ujian sekolah. Kejadian itu membuat panik para siswa dan guru. Mereka berhamburan keluar gedung karena takut api menjalar ke semua ruangan. Untungnya, petugas pemadam kebakaran sigap dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam. Hingga pukul 12.00, api baru bisa dinyatakan padam. Pihak sekolah pun sempat menelepon pihak damkar Kabupaten Cirebon karena letaknya lebih dekat. Mereka meminta bantuan karena takut tidak tertangani oleh dua unit mobil. Akibat kejadian ini, pihak sekolah mengalami kerugian hingga Rp85 juta. Hingga saat ini penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Sebab, di dua ruang itu tidak ada ada jaringan listrik. Informasi yang diperoleh Radar, dua rungan itu terdiri dari lab dan gudang. Untuk gudang berisi kayu sekitar 15 kubik. Selain kayu juga, terbakar meja belajar 45 buah dan kursi 90 buah. Letak gudang dan lab sendiri berdekatan dengan bangunan SDN 1 Mandirancan. Sehingga, akibat kejadian itu, semua penghuni panik karena takut kebakaran merembet. “Pihak sekolah pun tidak mengetahui pasti mengenai sumber api. Mereka mengetahui ketika api sudah besar dan mereka langsung berhamburan keluar,” ucap Kepala UPTD Damar Kuningan, Bambang Hernaedi kepada Radar, kemarin. Menurut dia, api membesar karena banyak bahan yang mudah terbakar. Salah satunya adalah kayu. Andai ada keterlambatan dari damkar, api bisa merembet ke ruang lain dan membahayakan siswa yang tengah ujian. Bambang menyebutkan, untuk menjinakkan api tersebut, damkar mengerahkan dua unit mobil. Satu mobil dari Cirebon tidak digunakan, hanya untuk berjaga-jaga kalau api tidak padam. “Saya berharap dengan kajadian ini semua harus tetap waspada. Sebab, peristiwa kebakaran bisa terjadi dimana saja dan kapan saja,” jelasnya. Sementra itu, hingga saat ini Radar belum mendapat konfirmasi dari Kepala SMPN I Mandirancan, Drs Ebon Sobhari mengenai kerugian yang diderita. Namun, yang pasti tidak sampai menggangu pelaksanaan ujian sekolah bagi 550 siswa. Sebab, ruang untuk ujian semuanya utuh. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: