Kuningan Cocok Jadi Kota Pendidikan

Kuningan Cocok Jadi Kota Pendidikan

KUNINGAN – Anggota DPR RI F-PKB, H Yanuar Prihatin MSi cenderung sepakat agar Kabupaten Kuningan didorong menjadi kota pendidikan kelas nasional. Menurut dia, konturnya cocok yang nanti dapat disinergikan dengan kabupaten/kota lain di wilayah Kunci Bersama meliputi sembilan daerah. Gagasan tersebut disampaikan olehnya di hadapan sejumlah pejabat dari sembilan daerah perbatasan dalam Rapat Koordinasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) di Aula Raja Sea Food Bandorasa Cilimus, belum lama ini. Ketua BKAD, H Aang Hamid Suganda pun tampak menyimak uraian Yanuar bersama para pejabat pusat setelah paginya membuka acara secara resmi. “Tadi itu sembilan kabupaten atau kota yang tergabung dalam Kunci Bersama sedang mencari pola bagaimana membangun kawasan ini. Saya tadi menyampaikan gagasan agar sembilan daerah ini sudah mulai berbicara pembangunan kawasan. Artinya, tidak lagi menempatkan daerahnya hanya satu-satunya urusan dia, melainkan urusan bersama,” jelas Yanuar usai menjadi pembicara. Diantara sembilan kabupaten/kota tersebut, lanjut dia, mesti bersama-sama mencari nilai tambah atau ikon masing-masing. Nilai tambah tersebut kemudian dikembangkan menjadi potensi unggulan. “Contoh, mana daerah yang akan didorong untuk mengembangkan sektor pariwisata kelas dunia. Tadi sepakat Pangandaran. Lalu, mana daerah yang mempunyai ikon unggulan industri, mungkin Majalengka. Kemudian, mana pula yang akan dijadikan kota jasa, pusat perdagangan, misal Cirebon. Jadi nanti Cirebon jadi New York-nya wilayah Kunci Bersama,” terangnya. Sembilan daerah yang berada di kawasan tersebut, kata dia, harus membangun ikon unggulannya di daerah masing-masing secara bersama-sama. Baik itu dijadikan kota pertanian, pendidikan, dan lainnya. Untuk Kuningan, Yanuar merasa cocok jika dijadikan kota pendidikan. Untuk dijadikan kota industri, melihat konturnya itu dinilai kurang cocok. Meski di Kuningan tetap mengembangkan sektor pariwisata, namun menjadi daerah pariwisata yang menunjang pariwisata utama di Pangandaran. “Tapi tetap dasarnya itu kota pendidikan terbaik di wilayah Kunci Bersama. Nanti juga akan terintegrasi, misalkan, anak-anak di sembilan daerah disuruh untuk meneruskan sekolah di Kuningan. Jadi sama-sama mempromosikan,” kata Yanuar. Dalam menyongsong itu, dipastikan semua daerah akan berbenah. Ketika Kuningan dijadikan kota pendidikan terbaik kelas dunia, atau setidaknya kelas nasional, maka akan fokus dan berjuang mati-matian dalam mencapainya. Begitu juga Majalengka, ketika ditetapkan sebagai kota industri, maka akan menata diri basis industri terbesar. “Kalau seperti itu, nanti kan tenaga kerjanya bisa dipasok dari Kuningan, karena Kuningan mampu menelurkan lulusan terbaik. Untuk kota pertanian, misalkan Ciamis atau daerah mana. Pokoknya nanti juga akan terintegrasi,” ucapnya. Selain itu, di kawasan Kunci Bersama pun diperlukan daerah yang nanti bisa mengembangkan fasilitas kesehatan terbaik. Jangan sampai masyarakat yang ingin berobat harus jauh-jauh ke RS Harapan Kita di Jakarta, ketika di wilayah Kunci Bersama mempunyai fasilitas lengkap dengan SDM yang unggul. “Kenapa RS-nya tidak dikembangkan di Cirebon misalnya, atau di Cilacap, atau daerah lain di wilayah Kunci Bersama. Nanti daerah tersebut akan menjadi sentra rujukan RS induk di wilayah ini. Kalau nggak begitu, nanti berjalan sendiri-sendiri. Cari titik unggul masing-masing, bikin konsepnya, kemudian perjuangkan bersama-sama,” kata Yanuar. Jika Pangandaran berjalan untuk menuju daerah pariwisata kelas dunia, maka delapan daerah lainnya ikut bergerak. Begitu juga saat Majalengka berjalan sebagai kota industri terbesar, maka semuanya sama-sama bergerak. Intinya, tiap daerah punya ikon khusus karena tidak mungkin satu daerah punya banyak ikon. “Kuningan tidak bisa menampung beban banyak ikon. Kalau satu, misalkan dijadikan kota pendidikan, maka nanti pemda mengembangkan kebijakan yang mengarah pada pendirian universitas unggulan, setidaknya kelas Nasional. Sekolah-sekolah unggulan pun dibikin,” pungkasnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: