Rakecab 1 PDIP di Bulan Bung Karno
KUNINGAN – Dalam pidatonya yang berapi-api, Ketua DPC PDIP Kuningan Rana Suparman SSos mengutarakan rasa keprihatinannya atas pengakuan negara terhadap bapak bangsa, Ir Soekarno. Peletak dasar Negara Republik Indonesia tersebut menurutnya, masih ditempatkan di tempat abu-abu. “Bung Karno yang melahirkan ideologi Pancasila dan menspritualisasikan ideologi kepada seluruh anak bangsa yang berwujud pada perjuangan merebut kemerdekaan. Tapi ternyata masih ditempatkan di tempat abu-abu,” teriaknya di hadapan ratusan kader PDIP di Gedung Sanggariang, kemarin (8/6). Dikatakan, tidak ada keberanian dari rakyat untuk menjadikan Bung Karno ini sebagai bapak bangsa sejati. Justru malah selalu tergilas oleh perkembangan sejarah. Pihaknya khawatir nanti ada generasi yang tidak tahu siapa bapak bangsa di Indonesia. “Di Tiongkok, kesadaran berpolitik dan berideologinya sudah jelas. Waktu itu Den Sio Ping yang merupakan bapak reformasi menolak penghargaan yang hendak diberikan kepadanya. Dia beralasan, jasanya tidak mungkin melebihi jasa Mou Je Dong yang merupakan bapak bangsa,” kata Rana. Rana berpidato di hadapan jajaran pengurus DPC, pengurus PAC se-Kuningan dan para kader sepuh PDIP. Mereka hendak mengikuti agenda Rakercab 1 DPC yang mengangkat tema Konsolidasi Ideologi dan Organisasi. Tampil selaku Ketua Panitia Rakercab, H Ade Petruk MBA. “Diselenggarakannya Rakercab pada bulan Juni ini disamping untuk menyosialisasikan keputusan-keputusan Kongres di Bali dan program partai lainnya, sekaligus untuk menjiwai momentum sejarah karena pada Juni ini merupakan bulan Bung Karno,” ujar Ade Petruk diiringi pekikan “merdeka” di atas podium. Acara itu dibuka resmi oleh Sekretaris DPD PDIP Jabar, Abdi Yohana SH. Tampak hadir Kepala Bapilu Jabar, H Aang Hamid Suganda dan juga anggota Deperda Jabar, H Acep Purnama MH yang kebetulan menjabat wabup Kuningan. Selang beberapa jam kemudian, tiba Bupati Hj Utje Ch Suganda MAP yang kemudian dilantik menjadi ketua Depercab PDIP Kuningan. Disusul oleh anggota DPR RI F-PDIP, Puti Guntur Soekarno Putri. Abdi Yohana dalam pidatonya mengatakan, PDIP merupakan partai ideologis yang punya sumber yang jelas, yakni ideologi Pancasila 1 Juni. Dikatakan, jika orang mau jadi petugas partai maka dia harus memahami ideologi partai. Jangan sampai hanya sekadar aktif di partai ketika menjelang pileg ataupun Pilkada. “Kalau begitu, tidak memahmi roh partai. Partai ini nggak bisa dikalahkan oleh keinginan orang. Sehingga kader PDIP harus tegak lurus pada aturan partai, instruksi ketua umum, Bu Megawati Soekarno Putri dalam mengaktualisasikan ideologi partai,” tandasnya. Konsolidasi apapun, lanjut dia, tidak terlepas dari ideologi. Itulah yang harus selalu jadi rujukan agar tidak menjadikan partai ini beratmosfir pragmatisme dan adu kuat. Menurutnya, terdapat dua hal yang mewujudnya dalam proses ideology, yakni musyawarah mufakat dan gotong royong. Saat ditanya awak media soal riak-riak di tubuh partai banteng tersebut, Abdi Yohana justru tidak melihatnya. “Bisa dilihat dalam Rakercab ini semua solid. Semua tegak lurus, ketika diputuskan tidak boleh ada kader yang tak mentaati. Buktinya hari ini semua kekuatan partai hadir dan sangat solid,” tegas Abdi. Dalam rangkaian Rakercab 1, dilaksanakan pembagian SK PAC yang diterima oleh para ketua PAC. Digelar pula pelantikan personil Bapilu yang dikepalai Apang Sujaman. Termasuk pelantikan personil Dewan Pertimbangan Cabang (Depercab) yang diketuai Hj Utje Ch Suganda MAP. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: