Siswa SMP Dikeroyok, Meninggal di RS

Siswa SMP Dikeroyok, Meninggal di RS

Pelaku Tak Dikenal, Polisi Serius Lakukan Penyelidikan CIREBON- Seorang pelajar SMP di Kabupaten Cirebon, Muhammad Muslih (15), meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Arjawinangun. Sebelumnya, warga Desa Kedongdong, Kecamatan Susukan, itu kritis karena dianiaya sekelompok pemuda. Informasi yang dihimpun Radar, pengeroyokan terjadi Sabtu malam (6/6). Semula korban mendatangi seorang pria yang tengah asyik bersama pacarnya di perempatan Desa Kedongdong. Inilah diduga penyebabnya. Tak lama setelah mendatangi pemuda itu, tiba-tiba segerombolan pemuda yang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor datang dan mengeroyok korban yang tengah berkumpul dengan rekan-rekannya. Bukannya menolong, rekan korban masing-masing melarikan diri. “Sebelum korban meninggal, sempat cerita ke saya. Katanya disuruh temannya untuk minta rokok sama orang yang lagi pacaran. Tapi rokoknya gak dapat, ponakan saya malah dikeroyok sama orang-orang yang gak dikenal,” ujar Mursyid, salah satu paman korban yang ditemui Radar usai menghadiri pemakaman, Senin (8/6). Korban sendiri tak tertolong karena mengalami luka parah di bagian kepala. “Ya sempat dirawat sebentar, tapi karena lukannya cukup parah keponakan saya akhirnya meninggal dunia pada Minggu malam,” kata Mursyid. Pihak keluarga, kata Mursyid, shock dengan kejadian itu. Bahkan ayah korban tidak kuasa melihat anaknya dikebumikan sehingga beberapa kali pinsan. Meskipun demikian, dia mengaku keluarga korban mengikhlaskan kepergian Muhammad Muslih, bahkan tidak bersedia dilakukan otopsi. “Saya selaku perwakilan dari keluarga, gak kuat melihat kondisi anak seperti itu. Oleh karena itu, saat ditawari oleh petugas kepolisian untuk dilakukan otopsi, kami menolak. Karena kami menginginkan korban cepat dikuburkan, kasihan,” ungkap Mursyid. Sementara Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Susukan AKP Supriyadi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya kini melakukan penyelidikan. “Saya dapat informasi dari masyarakat, kejadian itu Sabtu malam. Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Diduga korban dikeroyok,” kata kapolsek. Sementara itu, mengantisipasi terjadinya tawuran pemuda setempat dengan alasan balas dendam, Supriyadi mengaku akan menurunkan petugas ke desa untuk berpatroli. “Kami juga mengimbau kepada para pemuda untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan penanganan kasus tersebut pada pihak kepolisian,” pesan kapolsek. Sementara Kuwu Kedongdong, Tarman Setiawan, mengatakan dengan kejadian itu pihaknya meningkatkan sistem keamanan lingkungan. “Untuk ke depannya kami akan meningkatkan kembali ketertiban dan keamanan masyarakat lewat siskamling. Saya juga yakin tak akan terjadi tawuran karena keluarga pun sudah iklas,” kata Tarman. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: