Kubu Agung Anggap Islah Hanya Akal-akalan

Kubu Agung Anggap Islah Hanya Akal-akalan

JAKARTA - Internal Partai Golkar kembali memanas, pasca islah sementara antara kubu Abu Rizal Bakri dan Agung Laksono melalui mediator Wapres Jusuf Kalla. Hal itu terjadi setelah adanya penyerangan kantor DPP Partai Golkar di Jakarta oleh kubu ARB, beberapa hari lalu. Sebagaimana diketahui, setelah islah terjadi, markas kantor DPP sendiri saat ini masih dikuasai oleh pengurus kubu Golkar Agung Laksono. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar versi Munas Ancol Syamsul Hidayat menyayangkan adanya aksi penyerangan tersebut. Penyerangan, kata dia, dilakukan dua kali pada pagi dan siang hari yang dikomandoi oleh kader Partai Golkar kubu ARB yang juga Anggota DPR RI. Oleh karena itu, Syamsul menganggap adanya islah atau kesepakatan bersama itu hanya akal-akalan kubu ARB untuk bisa menguasai kantor DPP Partai Golkar. Syamsul juga menyayangkan kader muda bisa diperalat oleh ARB untuk melakukan penyerangan tersebut. “Kita saat ini posisinya masih menunda adanya islah itu, sebab upaya hukum atau banding atas PTUN itu juga tetap berjalan terus. Adanya penyerangan itu berarti tidak ada itikad baik dari kubu ARB,” ungkapnya. Awalnya, kata Syamsul, kubu Agung Laksono menyepakati islah sementara itu untuk menyelematkan Golkar agar bisa tetap ikut Pilkada. “Kami saat itu berpikir positif, kita menyepakati islah terbatas itu dengan perantara pak Jusuf Kalla, tapi dengan catatan islah itu bukan islah kepengurusan, tapi untuk menyelamatkan Partai Golkar dalam pilkada,” katanyanya. Setelah terjadinya penyerangan tersebut, sambung dia, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar rapat pleno, untuk memutuskan sikap terhadap kesepakatan tersebut, apakah akan dicabut kembali atau tidak. “Kita belum memutuskan apakah akan tetap islah atau tidak. Posisinya masih menunggu, sebab yang memutuskan itu kan harus kolektif kolegial, maka kita akan gelar rapat pleno dulu,” ujarnya. Namun yang pasti, Syamsul menegaskan, dengan adanya kejadian penyerangan kantor DPP Partai Golkar oleh kubu ARB. Berarti islah yang digagas JK hanya akal-akalan ARB untuk bisa mendepak kubu Agung Laksono dari Kantor DPP. “Yang jelas kunci kantor DPP masih ada di kita, sementara ini kita gembok dulu,” tegasnya. (jml/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: