Pedagang Tegalgubug Harus Masuk
Selama Mudik-Balik Lebaran, Pasar Dipasang Pagar Betis CIREBON – Menghadapi musim mudik Idul Fitri 2015, Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri Irjen Pol Contro Kirono meninjau persiapan jalur mudik di beberapa titik kerawanan macet. Salah satunya di jalur titik Pasar Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Rabu (10/6). Infrastruktur jalan di sepenjang jalur pantura, diakuinya cukup bagus. Pihaknya sudah bekerjasama dengan Kementerian PU yang akan melakukan perbaikan dan penambalan pada jalan yang sekiranya rusak dan berlubang. “Kementerian PU sudah berkomiment pada H-10 sudah mulai melakukan pengaspalan pada jalan yang berlubang, agar tidak menimbulkan kecelakaan,” katanya usai melakukan peninjauan di kawasan Pasar Tegalgubug. Masih dikatakan Kakorlantas, bahwa jalur pantura ini akan menjadi prioritas para pemudik yang pulang ke kampung halamannya. Oleh karena itu, pihaknya melakukan antisipasi agar para pemudik yang menggunakan sepeda motor tidak menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Sehingga pihaknya pun melakukan survei pada titik–titik lelah para pengemudi, pada titik tersebut pihaknya akan memasang res area untuk para pengemudi yang merasa lelah. “Kami akan memasang res area di setiap titik lelah bagi para pengemudi kendaraan sepeda dua, agar para pemudik bisa beristirahat,” ungkapnya. Meskipun pada musim arus mudik jalur Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sudah bisa dilalui, pihaknya akan tetap memperhatikan pengamanan di jalur pantura. Dengan memasang pagar betis di setiap depan pasar yang berada di samping jalan.”Di sepanjang jalan pantura Jawa Barat, khususnya dari Karawang hingga Cirebon ini terdapat 42 pasar tumpah yang berada di pinggir jalan, dan terdapat 781 U turn,” ujarnya. Untuk mengurangi kemacetan di depan pasar tumpah Tegalgubug ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kabupaten, agar para pedagang tidak menggunakan fasilitas jalan. Dan untuk sementara masuk ke dalam pasar, sedangkan di depannya akan diberikan pagar atau pembatas jalan. “Kita akan mengurangi seminimal mungkin agar tidak menggunakan fasilitas jalan raya, dengan cara para pedagang disuruh masuk ke dalam pasar,” ucap Condro Kirono. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: