Sulit Hadang Anna Tanpa Koalisi Besar
INDRAMAYU- Sejumlah elemen masyarakat di Indrmayu bagian timur (intim) dan bagian barat (inbar) menghendaki adanya perubahan di Kabupaten Indramayu. Perubahaan itu harus dibarengi dengan kebersamaan visi misi dari elit politik yang tergabung dalam koalisi. “Selama elit politik di luar partai penguasa itu pecah. Jangan harap adanya perubahaan sistem pemerintahan di Indramayu,” jelas tokoh masyrakat Indramayu bagian timur (intim) Mujahid, kepada Radar di rumahnya, Kamis (11/6). Mujahid meminta kepada elit politik di luar partai penguasa supaya bisa menyatuhkan persepsi bersama dalam menyukseskan perubahan Indramayu yang selama ini sangat dinantikan. Perubahan tak akan bisa terwujud di Indramayu, jika elit politik hanya mementingkan kepentingan pribadi atau golongan. Kebersamaan elit politik, kata Mujahid, sebagai modal utama dalam meraih kemenangan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dihelat pada 9 Desember 2015. Pihaknya menilai apa yang dilakukan para elit politik sepertinya saling berebut untuk menjadi orang nomor satu di Indramayu. Mereka hanya mengedepankan ego sentris dan tidak mau untuk melakukan koalisi jumbo guna melakukan perlawanan kepada balon Bupati Indramayu yang akan diusung oleh partai penguasa. Hal ini yang seharusnya dipikirkan oleh elit politik. “Hilangkan ego sentris dan mari bersatu untuk perubahan Indramayu yang lebih baik,” terang Mujahid, seraya menegaskan bahwa pasangan balon Bupati Indramayu itu jangan sampai lebih dari dua pasangan calon dan usahkan satu lawan satu (head to head). Ditambahkan Mujahid, para elit politik diharapkan bisa satu suara dan cukup mengusung satu pasangan calon (paslon) karena akabn berpengaruh pada perolehan suara, jika paslon lebih dari dua.”Selama paslon itu lebih dari dua, maka jangan harap Indramayu bisa berubah. Hal ini harus menjadi perhatian mereka bersama,” jelasnya. Hal senada diungkapkan mantan Calon Wakil Gubernur Jabar Drs H Cecep. Ia menyarankan agar para elit politik yang masuk dalam koalisi jumbo agar bisa bersatu dan cukup mengusung satu pasangan calon bupati. Pihaknya optimis akan mampu mengalahkan partai penguasa, jika satu lawan satu. “Silakan dari mana saja pasangan calon bupati dan wakil bupati. Yang penting jangan sampai lebih dari dua paslon,” terang mantan Sekda Indramayu ini. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: