Bupati Minta DPSDAP Selidiki
Soal Penyebab Kekeringan Sumur Warga BABAKAN – Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM menginstruksikan Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Pertambangan (DPSDAP) menyelidiki penyebab kekeringan sumur warga di Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan. Hal itu terkait kekeringan sumur yang diduga akibat adanya sumur artesis milik perusahaan pakan ternak. “Sebaiknya kita jangan asal menuduh, karena itu kan harus berdasarkan penelitian dengan keilmuan,” ujar Sunjaya di sela-sela kujungan di Kecamatan Babakan, Sabtu (13/6). Jika memang terbukti kekeringan sumur warga akibat sumur artesis milik perusahaan ternak tersebut, maka pihaknya tidak segan memberikan sanksi tegas. “Nanti PSDAP yang akan meneliti, penyebab kekeringan sumur warga ini apa. Apakah karena daerah tersebut memang sering kekeringan atau memang karena sumur artesis milik perusahaan,” kata Sunjaya. Menurut Carmini, seorang warga setempat, sumur miliknya mengalami kekeringan. Padahal sebelumnya sumur bor miliknya paling banyak airnya. Bahkan menurutnya, warga lain yang tidak memiliki sumur minta air ke tempatnya. “Tapi sekarang sumur saya benar-benar kering, apalagi sekarang mau musim kemarau jelas tambah parah. Ini semua itu gara-gara perusahaan itu punya sumur, jadi sumur kita pada kering,” ujar Carmini kepada Radar. Carmini berharap, Pemerintah Kabupaten Cirebon dapat membantu warga. “Kita bingung harus bagaimana, kita nggak bisa berbuat banyak. Kita ambil air satu minggu sekali ini hanya untuk masak dan minum saja, kalau yang lain terkadang kita cari air lain,” katanya. Saat Radar hendak melakukan konfirmasi ke perusahaan pakan ternak, hanya ditemui Kepala Satpam, Topik. Ia menjelaskan, kekeringan warga ini bukan karena sumur artesis di perusahaannya. “Kekeringan warga itu kan bukan karena perusahaan kita. Tapi selain itu kan banyak juga yang buat sumur. Kayak di pasir-pasir dekat tambak garam, itu ngebor sumur juga. Jadi bukan karena dari kita saja,” ujar Topik. Topik menjelaskan, sumur milik perusahaannya terdapat dua titik. Untuk kedalaman sekitar 120 meter. “Tapi mengenai kedalaman saya agak kurang paham,” katanya. Masih menurut topik, untuk membantu kekeringan warga, pihak perusahaan sudah membantu berbagai macam cara seperti mengerahkan tangki air untuk bantu warga. Selain itu juga perusahaan sudah membuatkan sumur pompa dekat pemukiman warga. “Nah, yang jadi masalah itu, warga enggak mau mengeluarkan uang Rp500 rupiah per jeriken itu kata pemilik rumah. Karena itu kan butuh pulsa listrik,” katanya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: