Disperindag Klaim Harga Stabil

Disperindag Klaim Harga Stabil

KUNINGAN - Puasa tinggal dua hari lagi, namun ternyata harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Kuningan belum mengalami kenaikan. Situasi ini tentu berbeda dengan di daerah lain di mana harga sudah mengalami kenaikan. “Hingga saat ini harga masih normal. Ini hasil pantauan kami di lima pasar. Setiap hari Senin kami selalu melakukan pengecekan harga,” ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan Agus Sadeli MPd melalui Kabid Perdagangan Erwin Erawan SE, kemarin. Dari laporan yang dihimpun dari lima pasar yakni, Pasar Kuningan, Ancaran, Ciawigebang, Cilimus dan Kramtamulya, harga relatif stabil. Meski ada juga kenaikan harga namun, dalam batas kewajaran. Dikatakan, sejumlah komoditi yang harganya mengalami kenaikan di antaranya cabai rawit naik 20 persen, merata di lima pasar. Semula harga jualnya adalah Rp25 ribu dan Rp30 ribu. Kentang naik 11 persen atau dari Rp9.000 menjadi Rp11 ribu/kg. Sedangkan beras jenis IR 64 kualitas 1 harganya turun semula Rp10 ribu mejadi Rp9 ribu. Lalu, daging ayam ras dari semula Rp32 ribu menjadi Rp31 ribu atau turun 3 persen. Bahkan penurunan harga tomat sangat drastic, semula Rp6.000 menjadi Rp4.000 atau penurunannya 33 persen. Di luar itu relatif stabil,  seperti cabai merah tetap Rp35 ribu. Wortel Rp7.000, dan kol Rp6.000. Dikatakan Erwin, untuk harga daging kambing tetap Rp90 ribu. Begitu juga harga daging sapi Rp95 ribu. Untuk telor ayam pun Rp21 ribu. Untuk terigu Rp7.500, minyak goreng curah pun tetap Rp11 ribu per liter. “Untuk mengecek kembali harga pada hari Kamis, bupati pun akan turun untuk melakukan pengecekan harga. Insya Allah harga stabil, begitu juga stok pun melimpah. Harga turun membuktikan kalau barang melimpah tentu harga turun,” ucapnya. Sementara itu, Mira penjual daging sapi membenarkan harga daging sapi belum naik. Padahal, menjelang puasa ada pergerakan harga. Ia menduga karena belum ada kepastian puasa dan warga pun belum melakukan persiapan. “Saya juga heran kenapa di daerah lain sudah ramai, eh di Kuningan masih sepi. Kalau berkaca kepada pengalaman sebelumnya harga selalu ada kenaikan,” ucapnya.(mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: