Beneran Dapat Seng
SINGAPURA - Perjalanan terakhir Timnas Sepak bola Indonesia U-23 di SEA Games benar-benar mengecewakan. Pada perebutan partai perunggu menghadapi Vietnam di Stadion Nasional Singapura sore kemarin, mereka kembali kalah besar dengan skor 0-5. Dengan demikian, Indonesia tak meraih medali untuk cabang sepak bola. Kalau dianekdotkan, tanpa medali di sebuah kejuaraan diberi nama medali seng. Ini merupakan skor kekalahan besar beruntun yang diterima Indonesia dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya, di pertandingan semifinal melawan juara bertahan Thailand, Sabtu malam lalu (13), mereka juga kalah dengan skor berupa. Ini merupakan ending yang pahit bagi kondisi sepak bola tanah air yang saat ini tengah mendapat sanksi dari FIFA. Padahal, sebelumnya, mereka sudah berambisi untuk menjadi juara untuk sebagai pelipur lara. Sempat terpeleset dalam laga perdana ketika dibantai Myanmar 2-4, pasukan Garuda Muda bangkit dengan menyapu bersih tiga partai terakhir, termasuk membungkam tuan rumah Singapura dengan skor tipis 0-1. Namun, apa mau dikata. Laga terakhir dengan Singapura nampaknya menjadi permainan terbaik yang terakhir bagi Indonesia. Mereka pun seperti tak berdaya dengan menjadi bulan-bulanan Thailand. Kondisi yang sama juga terjadi ketika kontra Vietnam kemarin. Indonesia hanya mampu meredam gempuran selama sepuluh menit pertama. Setelah itu, handsball Hansamu Yama Pranata yang berbuah penalti serta berhasil dieksekusi dengan baik oleh Mac Hong Quan pada menit 13 menjadi awal mendung kelabu bagi Indonesia. Setelah penalti itu, pertahanan Indonesia langsung drop dengan tajam. Vietnam menambah dua gol melalui winger Vo Huy Toan, pada menit 21 serta dua menit berselang dengan skema yang hampir sama. Mendapatkan umpan terukur dari tengah lapangan, pemain SHB Da Nang itu melepaskan tembakan dengan kaki kiri yang langsung menghujam ke arah kiri gawang Teguh Amiruddin. Indonesia semakin tak berdaya ketika paro pertama memasuki masa injury time. Mac Hong Quan yang memberikan umpan terobos tidak disia-siakan oleh Nguyen Huu Dung dengan sepakan pelan yang ternyata tidak mampu diselematkan oleh Amiruddin. Di babak kedua, pelatih kepala Timnas U-23 Aji Santoso langsung melakukan perombakan besar dengan mengganti tiga pemain hanya dalam tempo 15 menit. Strategi itu memang memberikan sedikit tekanan kepada Vietnam. Salah satunya melalui Muchlis Hadi Ning Syaifulloh yang tinggal berhadapan dengan Phi Minh Long. Sayangnya, tendangannya masih mampu dibendung oleh Minh Long. Vietnam akhirnya memungkasi pesta perunggunya dengan tendangan yang dilepaskan oleh kapten tim Que Ngoc Hai pada menit 70 hasil kemelut yang terjadi di depan gawang. Aji pun menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh terhadap hasil yang diraih oleh Indonesia dalam SEA Games kali ini. “Saya tidak akan menyalahkan pemain. Sebab, mereka sudah memberikan penampilan yang maksimal,” terangnya dalam konferensi pers. Pelatih asal Malang itu mengatakan bahwa semifinal menjadi hasil yang paling baik jika melihat persiapan mereka selama ini dibandingkan dengan negara yang lain. “Thailand dan Myanmar saja langsung menggelar TC seusai SEA Games 2013. Sedangkan kami baru 20 hari,” ungkapnya. Selain itu, kenyataan bahwa setelah ini para pemain akan menikmati “libur panjang” karena telah disanksi oleh FIFA pun juga turut menggembosi mental mereka. “Mereka manusia biasa. Jadi, saya kira mereka pasti mempunyai pikiran tentang itu,” tandasnya. (apu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: