Memanas, PKB Terpecah Tiga
Sekjen: Siap Menangkan Incumbent, Bila Dewa Maju INDRAMAYU– Konstalasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2015 mendatang, mulai memanas. Sejumlah elit politik baik yang tergabung dalam koalisi mapun di luar koalisi saling serang untuk mencari simpati masyarakat. Seperti yang terjadi di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Indramayu. Partai berlambang bola dunia dengan dikelilingi sembilan bintang ini, terbelah menjadi tiga golongan. Golongan pertama yang ingin mengusung H Abas Assafah, golongan kedua yang pro dengan pencalonan H Dedi Wahidi dan golongan ketiga yang pro Juhadi Muhammad. Perpecahan ini kian kentara setelah Koalisi Besar mengungkapkan keinginannya mengusung H Dedi Wahidi SPd (Dewa) sebagai balon bupati Indramayu. “Sebaiknya Koalisi Besar itu mengusung Eryani Sulam dan Dodi Syaeful Islami. Keduanya lebih muda dan agresif,” ujar Sekretaris Jenderal DPC PKB, Mujahid, kepada Radar, dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Selasa (30/6), menanggapi kabar pencalonan Dewa. Pihaknya sangat menghargai statemen yang disampaikan Eryani Sulam dan Dodi Syaeful Islami yang menginginkan mengusung Dewa. Namun alangkah lebih baik bila Eryani sendiri yang maju sebagai orang nomor satu. Alasanya, Eryani sulam sudah terbukti dalam berpolitik dan lolos sebagai anggota DPRD Jawa Barat. Bahkan, jalan Eryani menuju DPRD Provinsi Jabar terbilang mulus lantaran menjadi pemecah rekor dalam perolehan suara. “Yang jelas Eryani layak maju ketimbang Dewa. Kalau Dewa dipaksakan maju, itu namanya membuat blunder,” katanya. Dijelaskan Mujahid, bila tetap mengusung Dewa sangat berpotensi terjadi head to head antara Koalisi Besar dengan incumbent. Pasalnya, sebagian besar warga PKB dan NU itu banyak mendukung H Abas Assafah Abdul Jalil SAg MSi, sebagai balon bupati Indramayu. Dengan posisi pertarungan seperti itu, dirinya tegas menyatakan akan mendukung incumbent. “Terus terang saya akan mendukung calon dari incumbent. PKB mengajak kepada Garda, Ansor dan Banser, untuk mendukung pendopo,” tandasnya. Munculnya nama Dewa yang akan diusung Koalisi Besar, kata dia, sudah jelas jelas menyakiti PKB, termasuk Abas. Bahkan, dirinya mengusulkan agar Abas mendampingi Anna pada pilkada mendatang untuk menghadapi manuver Koalisi Besar yang mengusung Dewa. “Silakan umat menilai sendiri, siapa yang salah dengan persoalan ini,” katanya. Sebelumnya, Ketua DPD PKB Jabar, H Dedi Wahidi SPd, pernah menyampaikan bahwa dirinya tidak berpikir untuk mencalonkan diri sebagai bupati Indramayu. Meski belum mengungkapkan statemen terbarunya, namun dalam grafik poling di Radar Indramayu, perolehan suara Dedi mulai menanjak. “Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PKB. Rekomendasi bakal calon (balon) bupati itu adalah wewenang DPP dan saya tidak mempunyai wewenang,” terang Wahidi kepada wartawan. (dun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: