Mobil LPG Terguling, Lalin Sumber-Talun Merayap

Mobil LPG Terguling, Lalin Sumber-Talun Merayap

BEBER - Sebuah mobil yang mengangkut Liquefied petroleum gas (LPG) milik Pertamina bernopol B 9195 UFU terguling di jalan raya Cirebon-Kuningan, tepatnya di Desa/Kecamatan Beber, Senin (13/7) dini hari. Akibatnya, sempat terjadi kemacetan saat evakuasi mobil LPG yang melibatkan dua crane dan pemadam kebakaran. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, kejadian berlangsung sekitar pukul 04.30 WIB. Mobil LPG yang dikemudikan Kosasih (45), warga Jakarta itu melaju dari arah Kuningan menuju Cirebon. Ketika melintasi sebuah tikungan di Desa Beber, mobil tersebut oleng dan langsung terguling. Selain terguling, mobil LPG terguling juga menghantam tembok pagar toko serta tiang canopy toko serta tiang Telkom dan motor tukang ojek. Sementara pengemudi hanya mengalami luka-luka ringan di bagian lengan. Proses evakuasi melibatkan dua crane dan menggunakan pemadam kebakaran. Evakuasi pun berlangsung selama dua jam dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. Kapolsek Beber AKP Abdul Fattah kepada Radar membenarkan adanya kecelakaan tunggal di wilayah hukumnya. Saat evakuasi mobil LPG tersebut, pihaknya melibatkan tim dari Pertamina. “Itu kan LPG dan mudah terbakar, jadi saat evakuasi kita melibatkan tim khusus dari Pertamina,” katanya. Sementara itu, pasca terjadinya kecelakaan tunggal di jalur Cirebon-Kuningan, arus kendaraan alternatif Sumber-Talun terlihat padat merayap pada sore hari kemarin. Pantauan Radar, antrean kendaraan roda empat dan dua terlihat dari lampu merah Talun sampai dengan depan lampu merah Pasar Sumber. Akibat kepadatan arus lalu lintas ini, sejumlah aparat kepolisian dari Mapolsek Sumber dan Talun turun ke jalan untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan. Menurut Kapolsek Sumber AKP Sunarko, kepadatan arus lalu lintas itu disebabkan adanya pengalihan arus kendaraan yang berasal dari Kuningan menuju Cirebon. “Karena ada evakuasi kendaraan terbalik. Kendaraan yang dari arah Kuningan menuju Cirebon dialihkan ke jalur alternatif, kemudian keluar melalui Plangon dan Pasar Sumber,” tuturnya. Selain pengalihan arus lalu lintas, faktor durasi lampu hijau yang terlalu cepat membuat antrean kendaraan terus menumpuk. Ditambah lagi, kondisi jalan yang terlalu sempit, membuat kendaraan terpaksa menunggu giliran. (jun/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: