Sepeda Motor Mulai Hiasi Pantura
Mobil Tabrak Pohon di Indramayu, 2 Tewas CIREBON- Sejak kemarin (19/7), arus balik gelombang pertama sudah dimulai. Pemerintah memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang pada jalur darat. Yakni, angkutan umum bus dan sepeda motor. “Prediksinya jumlah penumpang angkutan umum akan naik. Sedangkan, volume kendaraannya akan tetap,” jelas Ketua Posko Nasional Lebaran 2015 Djoko Sasono kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group). Angkutan bus dan sepeda motor diprediksi akan memadati arus balik tahun ini. Hal ini disebabkan kedua moda kendaraan itu lebih fleksibel bagi para pemudik. Keduanya memiliki biaya yang lebih terjangkau dibandingkan tiket pesawat dan kereta api. Untuk tarif angkutan AKAP kelas ekonomi dipatok anara 66.400 (Jakarta-Solo) hingga 229.200 (Jakarta-Medan). Namun, tarif tersebut tidak termasuk dalam iuran wajib kecelakaan penumpang dan biaya penyebrangan. Tak hanya itu, kenaikan jumlah ini disebabkan karena tidak adanya fasilitas arus balik kendaraan oleh beberapa perusahaan swasta. “Kemungkinan banyak yang beralih ke bus angkutan umum,” jelasnya. Kemarin, Jawa Pos mengonfirmasi terdapat 15 mitra yang bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan tekait mudik gratis. Yakni, terdapat 97.109 penumpang yang mengikuti mudik gratis pada arus mudik. Namun, terdapat sekitar 50 persen yang tidak menyediakan arus balik. Padahal fasilitas ini menjadi salah satu cara dalam mengurangi kepadatan arus mudik kemarin. Di sisi lain, ada dua perusahaan yang menyediakan arus balik, namun jumlah kuota penumpangnya pun tak sama dengan arus mudik. Misalnya, Jasa Raharja pada arus mudik mengangkut mengangkut sekitar 27 ribu penumpang. Terdiri dari 507 bus dan kereta api. “Kami hanya menyediakan arus balik melalui kereta saja, yang bus tidak ada,” jelas Staff Divisi Pencegahan dan Pelayanan Jasa Raharja, Tetty Elia Rosa.Yakni, hanya 1.800 penumpang. Sehingga, tidak dapat dipungkiri akan diprediksi terjadi kepadatan di terminal-terminal bus. Pada tahun 2014, berdasarkan data penumpang angkutan darat Kementrian Perhubungan mengalami kenaikan pada arus balik. Yakni, naik 2,89 persen atau bertambah 150.218 penumpang. Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kementrian Perhubungan Eddi menyebutkan arus balik tahun ini didominasi oleh angkutan umum bus. Padahal sarana angkutan umum kita masih terbatas. Yakni, masih sekitar 40-60 persen yang beroperasi dalam Lebaran ini. Sampai dengan saat ini, Kementrian Perhubungan bersama dengan Polantas sudah menyiapkan skenario terkait arus balik yang diprediksikan meningkat. “Namun, memang tidak dapat diatasi masalah kepadatan, hanya alternative pengalihan arus dan keluar tol yang dapat dilakukan,” jelasnya. Untuk kepadatan di terminal, tahun depan pihaknya akan memberlakukan sistem tiket yang berjadwal. Tak hanya itu, menurut Djoko, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat menyebutkan bahwa jumlah sepeda motor pada arus balik ini akan naik. Hal ini dilihat kenaikan pada jumlah arus mudik yang naik hingga 52,2 persen sejak H-7 hingga hari kedua lebaran. Meski demikian, pada tahun lalu terjadi penurunan jumlah dengan selisih 550.744 sepeda motor yang kembali ke Jabodetabek. Hal ini bisa disebabkan sepeda motor banyak yang ikut dalam mudik gratis. “Secara keseluruhan arus balik dipastikan naik. Sepertinya kenaikan jumlah penumpang sesuai dengan data prediksi Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Red.) DKI Jakarta,” jelasnya. Yakni, 3persen atau setara dengan 70.593 jiwa atau bertambah 2.056 jiwa dibandingkan tahun lalu. Hal ini didorong oleh faktor sosial ekonomi yang lebih menjanjikan di Jakarta. “Banyak yang mengajak saudaranya. Paling naik motor atau nambah seat angkutan bus. Kalau buat menetap baliknya naik mobil kayanya tidak mungkin,” jelasnya. Di samping itu, Kementerian Perhubungan juga memberikan mudik gratik untuk sepeda motor dan penumpang yang kuotanya sudah penuh. Jumlahnya mencapai 300 sepeda motor dan 600 penumpang. Begitu juga dengan PT.KAI yang menyediakan fasilitas angkutan sepeda motor dengan sisa kuota yang tersedia 4.900 kuota. DUA TEWAS DI INDRAMAYU Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur utama Indramayu-Cirebon, tepatnya di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Minggu siang (19/7). Mobil Toyota Kijang Innova nopol E 1367 PL menabrak sebuah pohon hingga mengakibatkan dua penumpangnya tewas. Korban tewas bernama Dimas Priyandani (32) dan Angga Sumangga (25), warga Kelurahan Karangmalang, Kabupaten Indramayu. Keduanya di bawa ke RSUD Indramayu. Seorang saksi mata, Riyanto, mengatakan, Kecelakaan tunggal tersebut terjadi saat mobil yang dikendarai korban melaju dari arah Indramayu menuju Cirebon. Sesampainya di lokasi kejadian tiba-tiba mengalami pecah ban. “Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, terus pecah ban kemudian oleng lalu menabrak pohon yang dipinggir jalan itu. Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB,” ujarnya kepada wartawan. Diduga laju kecepatan mobil tersebut diperkirakan lebih dari 100 KM perjam. Itu terlihat dari kondisi mobil berwarna abu-abu tersebut setengah hancur. Kerusakan parah terdapat pada bagian depan hingga samping kiri. Kecelakaan itu mengagetkan warga sekitar, dan warga berbondong-bondong menuju ke lokasi kejadian. Petugas yang datang ke lokasi langsung membawa kedua korban,dengan dibantu sejumlah warga. Korban berama Dimas Priyandani, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara Angga Sumangga, meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit. Akibat kejadian itu, arus lalu lintas dari arah Indramayu tersendat hingga dua kilometer. Setelah korban dibawa ke rumah sakit, petugas kemudian mengevakuasi bangkai mobil dan membawanya ke Mapolsek Juntinyuat. Kasus kecelakaan itu ditangani Unit Lakalantas Polres Indramayu. (lus/kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: