Dishub Ingatkan Pengusaha Perhatikan Lahan Parkir
SUMBER - Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon mengingatkan para pengusaha, khususnya kuliner di Kawasan Plered hingga Tengahtani untuk menyiapkan lahan parkir. Pasalnya penggunaan badan jalan untuk lahan parkir kerap menjadi penyebab kemacetan. Kasi Perparkiran Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Aminudin mengatakan, teguran sudah dilakukan pada pihak pengelola usaha kuliner di kawasan Plered. Namun sayangnya masih banyak pengusaha yang seolah tutup mata pada masalah perpakiran. “Itu memang menimbulkan kemacetan, dan parkir di badan jalan yang dilakukan itu adalah parkir liar. Biasa retribusi yang dipungut pun tidak masuk ke pemerintah,” tuturnya. Sementara pemerintah daerah tidak berani melegalkan parkir di badan jalan tersebut lantaran yang digunakan merupakan jalan nasional. “Karena sesuai dengan undang-undang, ruas jalan itu harus bebas dari kemacetan,” tuturnya. Secara persuasif, Amin mengaku sudah mencoba meminta pengelola usaha kuliner untuk menyiapkan lahan parkir. Beberapa pengelola usaha kuliner melakukan anjuran dishub, namun sebagian lagi tidak. “Pedagang harus punya lahan parkir sendiri. Mereka harus menyiapkan lahan parkir karena jalan yang digunakan adalah jalan umum. Jangan hanya memikirkan keuntungan, tapi juga pikirkan kenyamanan pengguna jalan,” tuturnya. Ke depan, dishub akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi persoalan ini. Untuk arus mudik dan balik Lebaran sendiri, Amin mengaku telah meminta para pengusaha kuliner untuk tidak membiarkan parkir kendaraan pengunjung di badan jalan. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar kemacetan di kawasan Plered bisa diminimalisasi. “Kita coba dan upayakan agar parkir di badan jalan itu tidak ada, sehingga arus lalu lintas tidak terganggu,” tuturnya. Sementara itu, Pantauan Radar kemarin (20/7), sejumlah pengunjung rumah makan di kawasan Plered masih memarkir kendaraan di badan. Hal ini membuat ruas Plered menuju Kota Cirebon padat merayap. Salah seorang warga Tengahtani, Azka pun meminta para pengusaha untuk tidak seenaknya menggunakan jalan sebagai lahan parkir. “Kalau sudah macet kan semua rugi. Kita kena macet cuma gara-gara ada kendaraan yang mau keluar atau masuk ke rumah makan,” jelasnya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: