Dua Kapal Perang Operasi di Cirebon
LEMAHWUNGKUK - Dermaga Muara Jati II Pelabuhan Cirebon, kembali menjadi tempat bersandar Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut (AL). Setelah sejumlah kapal perang berukuran besar berlabuh pada beberapa bulan terakhir, kali ini, KRI Kobra dengan nomor lambung 867 dan KRI Beladau bernomor lambung 643, bersandar di Dermaga Muara Jati II Pelabuhan Cirebon, dalam rangka Operasi Rakata Jaya. Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Cirebon Letkol Laut (P) Budi Santosa SE mengatakan, kehadiran dua KRI tersebut menjadi salah satu titik lokasi kegiatan Pramuka Saka Bahari Kapten Samadikun Lanal Cirebon. Kegiatan tersebut dalam bentuk joy sailing. Para peserta yang terdiri dari 482 peserta dari 30 Gugus Depan/Pangkalan Pramuka yang ada di Wilayah III Cirebon, masuk ke KRI dan berlayar ke tengah laut. “Mungkin ini pengalaman pertama bagi mereka (peserta pramuka),” ucapnya kepada Radar, Senin (3/8). KRI Kobra-867 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Ari Sukmana dan KRI Beladau-643 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Sulton Maula Firdaus, merupakan dua kapal perang milik TNI AL yang aktif melakukan operasi rutin di laut. Kedua KRI tersebut, selain melaksanakan tugas operasi Rakata Jaya 2015, juga mendukung kegiatan Pengukuhan Pramuka Saka Bahari Kapten Samadikun Lanal Cirebon. Selama ini, ujar Budi Santosa, Pelabuhan Cirebon menjadi salah satu sejarah perjuangan Kapten Samadikun dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Kehadiran dua KRI TNI AL itu disambut antusias ratusan peserta perkemahan Pramuka Saka Bahari Kapten Samadikun Lanal Cirebon. Mereka berlayar ke tengah samudera yang luas. Budi Santosa berharap, dengan kegiatan joy sailing ini, para anggota pramuka tersebut dapat menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan membuka cakrawala dalam upaya memberdayakan potensi maritim dan kebaharian. Pramuka yang di dalamnya berisi para generasi muda, diharapkan mampu menjadi penerus bangsa dengan jiwa Pancasila dan cinta tanah air. “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat luas,” ujar pria ramah itu. Berdasarkan data sejarah yang dihimpun Radar Cirebon, wilayah Cirebon adalah sebuah daerah penting maritim di Indonesia, dan memiliki sejarah kepahlawanan maritim sejak Kesultanan Cirebon berdiri, yang sangat terkenal yakni Fatahillah. Menantu Sultan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati itu, dikenal sebagai pahlawan yang mengalahkan Portugis dan pendiri Jayakarta (Jakarta). Kisah kepahlawanan maritim lainnya adalah Kapten (Anumerta) Samadikun. Peristiwa pertempuran laut di Cirebon terjadi pada tanggal 5 Januari 1947 antara Kapal Gajah Mada melawan kapal Belanda HR MS Kortenaer. Pertempuran ini merupakan ekses perjanjian Linggarjati yang dilakukan antara pihak RI dengan Belanda dari tanggal 7-15 Januari 1946. Hingga saat ini, nama Kapten Samadikun dikenang sebagai nama jalan di Kota Cirebon. Makamnya berada di TMP Kesenden Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon. Bersama para pejuang lain yang gugur dengan gagah berani, mereka menjadi contoh generasi penerus bangsa untuk mencintai tanah air dengan segenap jiwa dan raga. Karena itu, nama Kapten Samadikun menjadi salah satu semangat yang selalu dijaga bagi segenap jajaran Lanal Cirebon khususnya, dan masyarakat Kota Cirebon pada umumnya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: