Soal Industri Tidak Ramah Lingkungan

Soal Industri Tidak Ramah Lingkungan

Masyarakat Pangenan Rentan Terkena ISPA PANGENAN – Warga di Ke­ca­­ma­tan Pangenan rentan dengan penyakit infeksi salu­ran pernapasn akut (ISPA). Hal tersebut karena banyak industri tidak ramah lingkungan seperti stockpile batu bara dan sejenisnya berdiri di Kecamatan Pangenan. Terlebih seperti musim kemarau seperti sekarang. Dengan ban­tuan angin, debu batu bara me­nam­bah parah dan warga Pange­nan yang menderita ISPA. Kepala Puskesmas Ender dr Atih Andriatni Fauzi menuturkan, penderita ISPA di Kecamatan Pangenan sangat tinggi. Menurutnya, akibat lebih karena banyaknya industri yang tidak ramah lingkungan. “Iya (batubara, red), itu salah satu penyebabnya. Kan tidak hanya batu bara saja, di depan puskesmas saja ada stockpile pasir. Itu juga tidak ditutup dengan pagar. Itu sangat mengganggu kita juga sampai puskesmas kotor,” ujarnya kepada Radar, Selasa (4/8). Atih menginginkan stockpile batubara dan pasir di Pangenan dikurangi agar tidak lagi banyak warga yang menderita ISPA. Karena selama ini pengidap ISPA setiap bulannya selalu berbeda-beda. DINKES PASTIKAN POSAKAN OBAT PUSKESMAS AMAN Sementara itu, Dinas Kesehatan memastikan pasokan obat-obatan ke puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon aman. Selain itu, pasokan obat-obatan ke puskesmas terbilang sangat ketat, tidak asal-asalan. Karena itu puskesmas siap menjadi tempat layanan kesehatan tingkat pertama di tengah masyarakat. Hal tersebut terungkap saat kunjungan komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon di Puskesmas Ender, Pangenan, Selasa (4/8). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon H M Sofyan MH mengatakan, pihaknya bersama dengan komisi 4 melakukan kunjungan termasuk mengontrol kesediaan obat-obatan yang ada di puskesmas. “Anggota komisi 4 melakukan kunjungan yang pertama tadi (kemarin, red) ke bidang farmasi dan Puskesmas Pangenan. Bapak-bapak dan ibu dari komisi empat menanyakan soal pengadaan obat,” ujar Sofyan kepada Radar. Pria yang akrab disapa Opang ini pun mengungkapkan, pihaknya menjamin pasokan obat-obatan kepada puskesmas lancar dan ketat. Mekanisme pendistribusian obat-obatan dengan cara button up. Artinya, semua penyelesaian kebutuhan obat-obatan berdasarkan rencana kebutuhan puskesmas. “Jadi tidak asal ambil saja,” ujar Sofyan. Opang pun memastikan, pasokan obat-obatan selama 18 bulan ke depan sangat aman. “Insya Allah persediaan obat untuk kebutuhan puskesmas dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat aman tidak ada kekurangannya,” katanya. Ketua Komisi 4 Kabupaten Cirebon Bejo Kasiyono mengatakan, kedatangannya ingin memastikan pelayanan di puskesmas. Terutama masalah obat-obatan, agar layanan kesehatan masyarakat tercukupi. “Kita pengan tahu persis apa yang jadi kendala. Karena Dinas Kesehatan itu kan menjadi bidang skala prioritas, bukan saja pada tataran program, namun juga terkait dengan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: