Pergerakan Gasak Kuningan Membuat Manifesto

Pergerakan Gasak Kuningan Membuat Manifesto

KUNINGAN – Pergerakan Gasak (Gerakan Satu Kuningan) mulai mengkristal. Pada pertemuan ketiga kemarin (5/8), sudah merambah pada format organisasi, pemilihan sekretaris, sampai pembuatan manifesto (pernyataan sikap). Manifesto tersebut diteken oleh elemen ormas dan LSM yang hadir. Pantauan Radar, sebanyak 15 elemen ormas dan LSM yang hadir di kediaman Manaf Suharnaf, kemarin. Mereka bermusyawarah dalam merumuskan format organisasi baru yang merupakan gabungan ormas, LSM dan tokoh masyarakat Kuningan. “Kita sepakat untuk membentuk Dewan Aktivis. Dewan Aktivis ini beranggotakan seluruh elemen ormas, LSM dan tokoh masyarakat Kuningan. Nah, untuk pelaksana, disepakati adanya ketua dan sekretaris Gasak,” jelas Manaf Suharnaf yang sudah didaulat sebagai ketua Gasak itu. Selanjutnya, semua juga sepakat untuk menyusun manifesto. Pada saat itu terlihat Didin Syafarudin dan Tunggul menulis tangan naskahnya. Tidak lama kemudian, dia membacakan isi manifesto tersebut untuk dikritisi seluruh aktivis yang hadir. “Barangkali ada yang ingin menambahkan atau mengurangi, kami persilahkan. Saya akan bacakan konsep manifesto ini. Ini merupakan dokumen Gasak. Ketika sudah diketik ulang sebagai bahan pembuatan AD/ART dan pedoman organisasi lain, dokumen bertulis tangan ini harus tetap diabadikan,” ucap Didin Syafarudin. Isi manifesto berbunyi, para aktivis pro rakyat menyatukan sikap dan menyatakan berdirinya front rakyat yang diberi nama Gasak. Tekad dan tujuannya meliputi lima poin yakni melawan dan menghapus feodalisme dalam bentuk apapun dalam tata kelola pemerintah di Kuningan. “Kedua, melawan dan menghapus segala bentuk penyelewengan atas azas/semangat kekeluargaan yang melahirkan praktek KKN dalam pengelolaan pemerintahan di Kuningan,” tandas Didin saat membacakan isi manifesto. Ketiga, lanjutnya, mendorong terbentuknya pemerintah pro rakyat seratus persen. Poin berikutnya, mengkritisi, mengingatkan, dan bila perlu menghentikan pemerintahan yang jika nyata-nyata menarik sumber daya yang ada untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kelompoknya. Kelima, menampung aduan masyarakat untuk ditindaklanjuti. “Kami juga bermufakat untuk membentuk dewan aktivis yang diketuai Pak Manaf untuk merumuskan langkah-langkah pencapaian tujuan,” sebutnya. Manifesto tersebut kemudian diteken oleh seluruh elemen yang hadir yang diawali oleh Manaf. Setelah penandatanganan, Manaf selaku ketua langsung memimpin rapat untuk membahas agenda berikutnya. Salah satunya menyepakati siapa yang hendak dijadikan sekretaris Gasak. Dari hasil musyawarah, semua bermufakat untuk menunjuk Didin Syafarudin sebagai sekretaris. Hanya saja, muncul beberapa masukan, dengan posisinya yang sangat strategis, seorang sekretaris diminta agar jangan mau dibeli oleh siapapun. “Setelah posisi sekjen terisi, selanjutnya mari kita bahas program. Dalam waktu dekat, mari kita rencanakan sebuah agenda audiensi ke Kejaksaan Negeri Kuningan terkait berbagai hal yang terjadi di Kuningan ini,” tandas Manaf didampingi Didin kala memimpin rapat. Lantaran waktu petang, pertemuan diakhiri. Untuk pematangan rencana audiensi ke kejaksaan, dan merumuskan berbagai program lainnya, disepakati untuk dibahas pada pertemuan berikutnya. Manaf meminta kehadiran seluruh pentolan ormas, LSM dan tokoh masyarakat pada pertemuan keempat yang ditetapkan Minggu (9/8) nanti pukul 14.00. (ded/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: