Pasar MPV Masih Jadi Rebutan
JAKARTA - Turunnya penjualan mobil dan ketatnya persaingan di kelas low MPV (multi purpose vehicle) tidak membuat industri otomotif berhenti berinovasi. Terbukti, duo kembar Avansa-Xenia kembali muncul dengan wajah baru dan mesin yang hemat bahan bakar hingga 15 persen. Chief Executive Officer PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operastion (AI-DSO) Djony Bunarto Tjondro mengaku optimis Daihatsu bisa mendongkrak penjualan meski pasar di dalam negeri masih lemah.\"Selama ini Xenia menyumbang 28-30 persen penjualan Daihatsu, jadi saya sangat berharap model baru ini bisa mendongkrak penjualan,\" ujarnya saat peluncuran Great New Xenia, kemarin (12/8). Djony menargetkan penjualan Great New Xenia bisa mencapai 5.000 unit perbulan, atau meningkat 1.500 unit perbulan dibanding biasanya yang mencapai 3.500 unit perbulan. Dia mengakui target itu sangat berat di tengah tren penurunan pasar otomotif di dalam negeri saat ini.\"Dulu segmentasi masih longgar, sekarang sudah banyak pemain di segmen low MPV. Jadi persaingan makin ketat,\" tambahnya. Pada tahun 2003 tercatat hanya ada tiga merek yang bermain di kelas ini, namun sekarang sudah ada tujuh merek yang sama-sama mengusung konsep low MPV. Hal itu, kata Djony, tidak membuat Daihatsu patah arang. \"Kita yakin Great New Xenia bisa mendongkrak penjualan. Apalagi selama ini Xenia merupakan backbone penjualan kita di kelas passenger car, di bawah Grand Max,\" tambahnya. Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso berharap Jabodetabek masih bisa berkontribusi besar pada penjualan Daihatsu. Selama ini Jabodetabek menyumbang 40 persen, dan 60 persen dari luar Jabodetabek.\"Jawa Barat menyumbang tujuh persen, Jawa Tengah delapan persen, Jawa Timur 15 persen, Sumatera hampir 15 persen, Kalimantan tujuh persen,\" rincinya. Hendrayadi menambahkan, konsep yang diusung Great New Xenia adalah metamorphosis. Yaitu perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam hal ini, yang ditekankan Daihatsu adalah nilai more (lebih-red) nya.\"Yaitu more stylish dari segi bentuk desain, more powerful and efficient dari sisi mesin yang kita ganti dengan baru, dan more comfort karena konsumen meminta kenyamanan ditingkatkan,\" terangnya. Dengan mengusung dapur pacu baru, dual VVTi, mobil ini diklaim lebih irit bahan bakar hingga 15 persen dibanding Xenia yang lama. Namun Hendrayadi tidak bisa menyebutkan berapa tepatnya penggunaan bahan bakar perliter per kilometer. Sebab hal itu snagat tergantung dari cara mengemudi, kontur jalan dan kepadatan lalu lintas.\"Yang pasti mesin ini lebih ringan karena menggunakan bahan aluminium,\" tuturnya. (wir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: