Calhaj Harus Siap Fisik dan Mental

Calhaj Harus Siap Fisik dan Mental

Kemenag Kabupaten Cirebon Gelar Manasik Haji Kolosal   SUMBER – Sebelum melaksanakan  ibadah haji di Tanah Suci, para calon jamaah haji (calhaj) harus benar-benar mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental. Apalagi, mereka akan bertemu dengan seluruh umat muslim se-dunia dan menjalankan serangkaian ritual Ibadah yang cukup banyak. Oleh sebab itu, sebagai penyelenggara ibadah haji, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Cirebon menyelenggarakan manasik haji kolosal dengan pesertanya sebanyak 1867 orang calon jamaah yang berlangsung, kemarin (15/8). “Manasik kolosal merupakan miniatur rangkaian ibadah haji. Dimulai dari Asrama Haji Watubelah (Mekah, red), kemudian dilanjutkan menuju Plumbon (Arafah, red) guna melaksanakan ibadah wukuf. Kemudian, mampir diantara Sumber dan Plumbon (Musdalifah, red). Lalu menuju  Lapangan Ranggajati (Mina, red) untuk lempar jumrah. Dan kembali lagi ke Asrama Haji Watubelah untuk Tawaf ifadoh,” ujar Kasi Urusan Haji Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, Sudirna, kemarin (15/8). Dijelaskan Sudirna, tujuan diselenggarakannya manasik kolosal ini agar para jamaah dapat mengetahui dan mengerti seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji di Tanah Suci. Sehingga, ketika prakteknya, mereka tidak kaget dan tahu apa yang perlu dibawa dan dipersiapkan. “Manasik kolosal sebagai analogi dari puncak pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya,” jelasnya. Agar pelaksanaan ibadah haji ini lancar, kata Sudirna, para jamaah haji dihimbau untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan kesehatannya. Mulai saat ini, harus dibiasakan berlatih berjalan dengan jarak tertentu. Kemudian, konsumsi makanan sehat. “Jika memang ada rekomendasi dari dokter untuk mengkonsumsi obat-obatan, lakukanlah. Karena kita ingin seluruh jama’ah sehat dan menjadi haji mabrur dan selamat kembali ke tanah air,” katanya. Untuk pemberangkatan haji,  ungkap Sudirna, Kabupaten Cirebon terbagi ke dalam 4 kelompok terbang (kloter) full dan satu kloter bergabung dengan jamaah asal Kabupaten Bandung, karena hanya berjumlah 91 jamaah. Kloter pertama, akan diberangkatkan pada Minggu (23/8) mendatang dengan jumlah jamaah sebanyak 444 orang. Kemudian, pada Selasa (25/8), diberangkatkan 91 jamaah yang akan dibagung dengan Kabupaten Bandung. “Ini masuk pada gelombang pertama, seluruh jamaah akan ke Madinah terlebih dahulu untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW dan menjalankan ibadah sunnah lainnya,” bebernya. Untuk gelombang kedua, Sudirna memparkan, pemberangkatannya akan diawali pada kloter ke-3 dengan jumlah jamaah sebanyak 444 orang yang berangkat pada Jumat (4/9). Kloter ke-4 berangkat pada Minggu (6/9) dan terakhir akan berangkat pada Selasa (8/9).  “Gelombang ke-2 ini, nantinya langsung bertolak ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Semua kloter kita akan antarkan semua tanpa ada perbedaan, sesuai dengan protapnya sampai dengan embarkasi di Bekasi,” paparnya. Sampai dengan saat ini, sambung dia, dari 1867 jamaah yang akan diberangkatkan, pihak Kemenag Kabupaten Cirebon baru mendapatkan konfirmasi ada 1 calon jamaah dari KBIH Al-Mabrur mengalami stroke, sehingga kemungkinan besarnya tidak akan berangkat. “Kita belum tahu laporan selanjutnya, apakah istrinya akan berangkat atau tidak. kalau tidak berangkat akan berkurang dua jamaah,” ungkapnya. Ditambahkan Sudirna, jika memang keduanya tidak bisa berangkat, nanti akan diisi oleh jamaah yang menjadi waiting list. Tapi, hal itu baru bisa dilakukan di embarkasi. Karena, di sana ada data calon jamaah haji cadangan. “Kursi yang kosong ini wajib diisi, karena di sana sudah di booking baik hotel maupun kebutuhan makannya. Untuk Kabupaten Cirebon ada 44 calon jamaah haji cadangan,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: