Canangkan Gerakan Ku Tersenyum

Canangkan Gerakan Ku Tersenyum

KUNINGAN – Dalam upaya membuat masyarakat Kuningan Tersenyum, Sekda Kuningan Drs H Yosep Setiawan MSi mencanangkan gerakan Ku Tersenyum (Kuningan Tertata Selalu Bersih dan Nyaman untuk Masyarakat). Pencanangan tersebut bersamaan dengan digelarnya Sosialisasi dan Lokakarya Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (P2KP) Perkotaan di Restoran Lembah Ciremai, kemarin (20/8). Acara tersebut dihadiri oleh tim konsultan dari Jawa Barat. Dilibatkan unsur perguruan tinggi, lembaga keswadayaan masyarakat di setiap desa/kelurahan, pemdes/kelurahan, para camat dan stake holder lainnya. Sekda Yosep hadir dalam kesempatan itu mewakili Bupati Hj Utje Ch Suganda MAP. “Gerakan Ku Tersenyum diwujudkan dalam sejumlah program. Bukan hanya P2KP, tahun ini pun kami akan menggulirkan program Sabermas (Sanitasi Bertumpu Pada Masyarakat), Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan Pamsimas,” jelas Yosep kepada awak media di sela acara. Anggaran untuk merealisasikan beberapa program tersebut, lanjutnya, berasal dari APBN. Khusus untuk P2KP, tahun ini sudah dialokasikan sebesar Rp4,5 miliar. Sifatnya adalah bantuan langsung masyarakat dengan harapan menuju lingkungan berkualitas 2019. “Jadi, target kita itu pada 2019 tercapai 100-0-100. Artinya, 100 persen pengadaan air non PDAM, 0 persen rumah tidak layak huni atau kumuh, dan 100 persen perbaikan sarana/fasilitas sanitasi lingkungan. Leading sectornya Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK),” ungkapnya. Kepala DTRCK, HM Ridwan Setiawan MSi memperjelas, P2KP merupakan program lanjutan dari PNPM Mandiri Perkotaan yang sudah berakhir April 2014. P2KP, sambungnya, merupakan program yang dilakukan sebagai upaya strategis memberdayakan masyarakat. “Selain pemberdayaan masyarakat, juga memperkuat peran pemda dalam rangka pencapaian target 100-0-100, penanganan kawasan kumuh dan pengembangan livelyhood di perkotaan. Ini merupakan amanat RPJMN 2015-2019 sebagai wujud dari kesepakatan MDGs bahwa 2020 Indonesia Without Slum yakni Indonesia tanpa kota kumuh,” kata mantan sekretaris DPRD itu. Dia menyebutkan, wilayah Kuningan dengan total 32 kecamatan dan 361 desa serta 15 kelurahan itu memiliki persoalan kumuh meski tidak sama dengan yang terlihat di kota besar. Namun tujuh kriteria kumuh sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2011 terjadi di beberapa desa dan kelurahan seperti persoalan sanitasi, drainase, keteraturan bangunan dan lainnya. “Kami berharap,  dengan pelaksanaan acara ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan infrastruktur di desa dan kelurahan, juga dapat mengembangkan ekonomi masyarakat miskin dan mengembalikan tatanan sosial masyarakat,” harapnya. P2KP, tegas Ridwan, dikhususkan untuk perkotaan. Pelaksanaannya di dua tempat yakni Desa Ancaran Kecamatan Kuningan dan Kelurahan/Kecamatan Cigugur. Selain P2KP, pihaknya akan melaksanakan program lain yakni Sabermas, Sanimas dan Pamsimas. Untuk Sabermas dilaksanakan di 46 desa dimana akan direalisasikan pembangunan 92 titik MCK komunal, septic tank komunal dan pengadaan air bersih non PDAM. “Untuk Sanimas dilaksanakan di tiga desa yakni Desa Lengkong Garawangi, Gersik Ciawigebang dan Kertayasa Sindangagung. Sedangkan Pamsimas dilaksanakan di 10 desa. Beberapa program tersebut merupakan perwujudan Gerakan Ku Tersenyum,” bebernya. Dalam merealisasikan program, dilibatkan peran serta masyarakat baik perguruan tinggi, konsultan, lembaga keswadayaan masyarakat di setiap desa/kelurahan, pemdes/kelurahan, para camat dan stakeholder lainnya. Dibimbing oleh satuan kerja baik pusat, provinsi maupun kabupaten, yakni dari kementerian PU-PERA, DTRCK Jabar, dan kabupaten. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: