Dampak Tol Cipali, Okupansi Harian Naik

Dampak Tol Cipali, Okupansi Harian Naik

Pemda Harus Benahi Obyek Wisata di Cirebon CIREBON - Kekhawatiran Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) soal beroperasinya tol Cipali yang menjadikan Cirebon hanya sebagai kota lintasan ada benarnya. Okupansi hotel pada musim lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan General Manager Hotel Koening Sadeli Sadeli menuturkan, bahwa momen Lebaran kali ini okupansi cukup merosot. “Biasanya beberapa hari jelang lebaran bisa full seminggu, tapi tahun ini cuma 4 atau 5 hari saja. Itupun setelah lebaran,” ujarnya pada Radar Cirebon, Kamis (27/8). Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak pemudik yang melintas Cirebon menuju Jawa Tengah (Jateng) melalui tol Cipali lebih memilih meneruskan perjalanan dibanding transit di Cirebon untuk jalan-jalan atau belanja oleh-oleh. Namun kondisi ini berbeda untuk okupansi harian (weekdays) dimana hotel mulai merasakan dampak positif tol Cipali. “Kalau Lebaran memang menurun, tapi di luar momen itu kami terbantu dengan jalur Cipali, khususnya untuk tamu bisnis dan transit,” tuturnya. Sadeli menyebutkan, okupansi weekdays setelah adanya jalur tol Cipali naik sekitar 30 persen, sedangkan untuk weekend naik sekitar 10 persen yang sebelumnya 70 sampai 75 persen, kini bisa mencapai 85 persen. “Namun kunjungan tamu cenderung untuk kebutuhan bisnis dan transit. Sementara tujuan wisata masih belum mendominasi. Banyak pendatang yang masih melakukan satu hari wisata Cirebon tanpa menginap,” sebutnya. Sementara itu, General Manager Tryas Group sekaligus sebagai Ketua PHRI Kota Cirbeon Imam Reza Hakiki mengaku tren okupansi sebelum dan sesudah adanya Cipali memang berubah. Pihaknya tak memungkiri adanya penurunan pada momen lebaran lalu. Namun, kabar baiknya ialah terdongkraknya okupansi harian. “Memang sekarang ada peningkatan saat weekend meskipun belum signifikan, kalau long weekend bisa lebih tinggi lagi,” akunya. Peningkatan ini mulai terasa bulan lalu, dijelaskan Imam, artinya masih ada peluang untuk peningkatan tingkat hunian hotel di Cirebon dengan adanya Cipali di tengah ketatnya bisnis hotel di Cirebon. “Soal Cirebon sebagai lintasan pada jalur mudik memang benar terjadi, namun itu terjadi pada momen tertentu. Lebih cepatnya perjalanan Jakarta-Cirebon juga bisa menjadi alasan adanya peningkatan okupansi harian,” jelasnya. Fajar menyebutkan, keberadaan tol Cipali harus disambut baik oleh seluruh pihak termasuk pemerintah agar segera membenahi pariwisata yang ada di Cirebon. “Karena saat ini geliat wisatawan untuk datang ke Cirebon sudah menunjukkan peningkatan,” sebutnya. Menanggapi situasi krisis ekonimo saat ini, Fajar pun mengungkapkan, secara keseluruhan hunian hotel mengalami penurunan akibat dollar naik. Kegiatan pemerintahan maupun corporate di hotel semakin diperketat. \"Ekonomi kita lagi jelek sekali. Apalagi dollar tembus sampai 14 ribu. Trennya justru semakin melemah. Pemerintah pusat masih terkesan jalan sendiri-sendiri. Beruntung, Cirebon masih terbantu dengan adanya akses tol Cipali. Tiap weekend apalagi long weekend okupansi hotel bagus,\" jelasnya (tta/nda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: