Pasar Roda Empat Sepi
Showroom Mobil Seken Batasi Stok CIREBON - Pasar otomotif tak luput dari turunnya daya beli masyarakat. Bahkan anjloknya permintaan terjadi merata baik untuk mobil baru ataupun mobil seken. Pengelola Arinka Motor Ilham mengungkapkan, penurunan lebih dari 50 persen terjadi bertahap sejak kenaikan harga BBM awal tahun 2015. Jika dalam kondisi normal pihaknya bisa menjual 15-20 unit sekarang 10 unit saja terbilang alot. “Mungkin penyebabnya lebih karena daya beli masyarakat yang menurun ditambah lagi kondisi ekonominya sekarang serba nggak tentu,” ucapnya pada Radar Cirebon, Rabu (2/9). Sepinya penjualan memang terlihat dari kondisi showroom yaitu display mobil seken yang jauh lebih jarang, sehingga memberi kesan showroom di ruko Cirebon Bisnis Center (CBC) tersebut cenderung luas dibanding biasa saat display penuh. Sebelumnya, kata dia, Arinka Motor bisa mendisplay stok 30-40 unit, namun kini hanya setengahnya. Untuk menghadapi kondisi ini pihaknya punya beberapa strategi yakni dengan lebih selektif menerima mobil untuk dijual, selain itu juga melihat kategori mobil yang cepat laku sehingga tak banyak mobil yang lama \"nongkrong\" di showroom. “Kami lebih pilih mobil yang cepat laku dengan tahun lebih muda, 2007 ke atas seperti CR-V atau Honda Jazz,” kata Ilham. Menurutnya, tren penurunan pasar mobil seken terjadi merata dan memang murni karena turunnya daya beli, sebab kalau bicara soal kenaikan harga mobil seken pasti turun setidaknya enam bulan sekali. Meski pihaknya tak memungkiri ada hal lain yang jadi penyebab, misal program besar-besaran dari diler mobil baru. Tentunya konsumen lebih tertarik, karena DP yang ditawarkan mobil baru lebih rendah dibanding seken yang sudah ada ketentuannya. Sementara itu Sales Supervisor Gudang Honda Eiyu Indramayu di Cirebon Benny mengaku adanya penurunan unit jual. Saat ini rata-rata harga unit semua merek naik, sedangkan permintaan pasar tidak sebanding. Besar kemungkinan karena kondisi ekonomi saat ini yang berpengaruh pada keuangan konsumen, sehingga berpikir ulang untuk mengeluarkan dana. “Penurunannnya sekitar 20 persen, tapi kami tetap optimis untuk dapat mengejar penjualan,” akunya. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: