Ke Sekolah Bawa Sajam, Ngaku untuk Jaga-jaga
CIREBON- Kamis (3/9) sekitar pukul 12.00, langit Kota Cirebon begitu terik. Udara yang kering dan panas itu ternyata tidak menyurutkan semangat sekitar 42 pelajar dari berbagai sekolah yang berkumpul di simpang Jl Perjuangan. Rupanya mereka berencana menghadang pelajar dari sekolah lain. Rupanya puluhan pelajar tersebut dikomandoi oleh lima orang yang mengaku bersekolah di salah satu SMK swasta di Kota Cirebon. Kelimanya adalah RO (16), MS (16), SA (15), RA (16), dan DI (16). Di bawah komando kelima preman kecil tersebut, satu persatu mobil umum yang melewati simpang Jl Perjuangan diperiksa layaknya sebuah operasi. Polisi yang mencium gerak-gerik mencurigakan dari puluhan pelajar tersebut kemudian langsung melakukan penggerebekan. Pelajar yang tidak menyangka petugas akan datang langsung berhamburan. Ada yang berlari ke arah Terminal Harjamukti, ada yang lari masuk ke Jl Perjuangan. Apes, rupanya banyak juga pelajar yang akhirnya tidak bisa kabur setelah berhasil dikejar petugas. Puluhan pelajar tersebut kemudian diamankan di halaman masjid simpang Jl Perjuangan untuk diperiksa dan digeledah barang bawaannya. Ada yang terlihat takut ketika diperiksa isi tasnya, ada pula yang ogah-ogahan ketika dipaksa melepas seragam. Dari hasil penggeledahan, petugas memisahkan lima orang yang diduga sebagai provokator dan penggerak para pelajar tersebut untuk tawuran. Di samping itu para pelajar tersebut kedapatan membawa barang-barang yang tak semestinya. RO ketahuan membawa kujang, SA membawa samurai kecil, dan DI membawa gir sepeda yang sudah dimodifikasi. Kepada Radar, salah satu oknum pelajar mengaku membawa sajam dari rumah untuk jaga diri. Hal itu dilakukan karena saat pulang ia seringkali dikejar-kejar pelajar lain. “Bawa buat jaga-jaga saja, soalnya sering dikejar pelajar lain,” ujar seorang pelajar saat ditemui di halaman Mapolres Cirebon Kota. Sementara Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasat Sabhara AKP H Amat Suhermat SH mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipasi menjelang jam-jam pulang sekolah agar mencegah terjadinya tawuran antarpelajar. “Sudah kita antsipasi. Jadi sebelum pecah keributan, bisa kita redam,” tuturnya. Pihaknya pun meminta setiap guru maupun orang tua bisa melakukan pengawasan kepada siswa sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi kembali. “Yang bawa sajam kita proses, sisanya kita buatkan pernyataan dan kita minta guru-gurunya untuk melakukan pembinaan,” imbuhnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: