”Bubarkan Saja Baseball dan Softball”
Jika Tetap Tidak Dipertandingkan di Popkota 2015 CIREBON - Adi Susanto memprotes keras jika Popkota Cirebon 2015 digelar tanpa menyertakaan baseball dan softball. Ketua Klub Olahraga Pelajar (KOP) baseball dan softball itu mengatakan, jika Popkota minus baseball dan softball, maka Dinas Pendidikan melalui UPTD Pors telah membunuh masa depan atlet pelajar kedua cabang olahraga. Adi mengatakan, pembinaan baseball dan softball kini sudah merata di sembilan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Cirebon. Terdiri dari delapan SMA negeri dengan satu SMA swasta. Di level Sekolah Menengah Pertama (SMP) pembinaan baseball dan softball sudah berjalan di lima sekolah negri. “Tim-tim itu semangat berlatih dengan target meraih prestasi di Popkota,” kata Adi. “Jika pertandingannya ditiadakan dari Popkota, lebih baik bubarkan saja KOP baseball dan softball,” tegasnya. Pria yang juga atlet baseball nasional itu mengungkapkan, restasi atlet di level pelajar sangat mempengaruhi perkembangan prestasi di level senior. Pembinaan yang dilakukan KOP, lanjutnya, muaranya adalah mengharumkan nama daerah di level senior baik Kejurda, Porda hingga PON. “Atlet baseball dan softball Kota Cirebon cukup punya prestasi. Ada lima atlet yang sudah bergabung dengan tim PON Jawa Barat,” terangnya. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Popkota Cirebon 2015 Ikin Sahrikin menegaskan, bahwa keputusan mengenai cabang olahraga yang dipertandingkan di Popkota 2015 belum final. Menurut Ikin, pihaknya masih akan meminta pertimbangan dari Dinas Pendidikan. “Masih ada rapat lanjutan. Kita akan bahas mengenai cabang-cabang yang akan dipertandingkan dan tidak dipertandingkan di Popkota 2015,” katanya, kemarin. Ikin mengingatkan kembali bahwa tahun ini anggaran yang tersedia untuk pelaksanakan Popkota memang sangat minim. Dengan anggaran Rp200 juta, tidak mungkin semua KOP diikutsertakan. Makanya, panitia Popkota 2015 bersama UPTD Pors mengusulkan untuk memangkas jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan. Selain Popkota, cabang-cabang olahraga itu,kata Ikin, masih bisa memanfaatkan ajang yang dihelat KONI. Seperti KONI Cup atau Porkota. “KOP baseball dan softball misalnya, bisa bekerjasama dengan Perbasasi menggelar kejuaraan berdasarkan kelompok umur. Jadi, tanpa Popkota atlet cabang olahraga tersebut masih bisa direkomendasikan masuk sekolah unggulan lewat jalur prestasi olahraga,” paparnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: