Posisi Sekwan Dipertahankan

Posisi Sekwan Dipertahankan

145 Pejabat Dilantik, 1 Staf Ahli Bupati Dibiarkan Kosong KUNINGAN - Bupati H Aang Hamid Suganda tampaknya belum berani menggeser kedudukan Sekretaris Dewan (Sekwan), HM Ridwan Setiawan. Terbukti, dalam mutasi, Jum’at ( 6/8), pejabat yang sudah menduduki jabatan sekwan lebih dari 9 tahun tersebut masih bertengger pada posisinya. Padahal, tepat tanggal 21 Februari 2010, bupati menjanjikan rotasi jabatan Sekwan pada mutasi berikutnya (saat ini, red). Namun sesuai prediksi, dua staf ahli bupati yakni bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan H Kamil Ganda Permadi MM dan bidang kemasyarakatan H Jajat Sudrajat MSi, benar-benar dilepaskan. Dua pejabat ini masing-masing diberi jabatan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah (BPMD) dan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). Dengan begitu, satu staf ahli bupati yakni HD Rusliadi masih dipertahankan. Rusliadi kini ditemani H Aang Karim, pindahan dari Kepala BPPT. Sedangkan satu kursi staf ahli dibiarkan kosong. Pergeseran juga dilalami Kadis Koperasi dan UKM Ir Hj Triastami. Kadis perempuan satu-satunya di Kuningan ini dikembalikan pada keahlian dasarnya pada Dinas Pertanian yang ditinggalkan pensiun oleh Ir Iman Sungkawa MM. Posisinya yang semula digantikan oleh pejabat promosi Uca Somantri MSi dari Kabag Pembangunan Setda. Uca sendiri diganti oleh Drs Dadi Hariadi dari Sekretaris BPPT. Selanjutnya, Kabag Humas Yudi Nugraha MPd bergeser ke Sekretaris BPPT. Kekosongannya diisi oleh Drs Agus Mauludin dari Kabid Perdagangan Disperindag. Sesuai prediksi juga, Kabid Diklat BKD Deden Sopandi MSi beralih ke Kabag Perlengkapan menggantikan Drs Ahmad Sobandi.  Pada lingkup kantor Disdikpora tampak 2 pejabat dipromosikan. Diantaranya, Kasubag Keuangan U Kusmana MSi naik menjadi Kabid Diklat BKD, Kasubag Kepegawaian Hj Jamilah MSi menjadi Kepala UPTD Kecamatan Cilimus. Adapun Kasi SMA Suharso MPd bergeser menjadi Kasubag Kepegawaian. Bupati Aang meminta para pejabat terlantik tidak menjadikan jabatan sebagai tujuan, melainkan sebagai suatu jembatan untuk mengkur kemampuan, keterampilan, loyalitas, disiplin, pengabdian dan prestasi. Selain itu juga, jabatan merupakan amanah. Jadi harus dijalankan dengan baik agar menghasilkan pelayanan terbaik. ”Rotasi dan promosi jabatan ini untuk mengisi kekosongan jabatan terutama jabatan-jabatan strategis yang ditinggalkan oleh para pemangku jabatan sebelumnya, sekaligus menghindari stagnasi roda pemerintahan dan  pembangunan akibat adanya pejabat  pensiun dan meninggal dunia,” terangnya. Masih kata Aang, mutasi ini sebagai regenerasi kepemimpinan yang didasarkan pada kemampuan, profesionalisme dan kepercayaan dari pimpinan. Tentu  sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dan mewujudkan   prestasi kerja dan kinerja aparatur pemerintah kearah yang lebih baik. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: