Nasib Fifi Masih Belum Jelas
Kadisdik: Keputusan Ada di Kementerian Pendidikan CIREBON - Nasib Fifi Nafsiatun Nurul Fadillah, pecatur junior asal Kabupaten Cirebon masih belum jelas. Peraih medali emas Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD tingkat Nasional di Makassar, Agustus lalu itu, belum mendapatkan kepastian terkait pemberangkataanya menuju kejuaraan Internasional di Yunani, bulan depan. Fifi dijanjikan Kementerian Pendidikan RI untuk mewakili Indonesia ke Yunani setelah menjuarai O2SN SD di Makassar, 6 Agustus lalu. Namun, sampai saat ini tak ada kepastian lebih lanjut. Surat pemanggilan atlet dari kementerian pun belum diterima Fifi. Bahkan Ato Sudarto, ayahanda Fifi, merasa ada pihak-pihak yang menyusun skenario menjegal langkah putrinya ke Yunani. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Anwar SA MM mengaku sudah membantu sebisa mungkin untuk memperjuangkan nasib Fifi. Menurut Asdullah, secara resmi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon sudah melayangkan surat resmi ke Kementerian Pendidikan. Namun, sampai saat ini belum ada jawaban pasti. “Saya sudah berupaya baik melalui jalur formal ataupun non-formal. Saya juga menghubungi sejumlah kenalan yang ada di sana. Insya Allah banyak pihak yang akan memperjuangkan Fifi,” katanya. Namun demikian, Asdullah tak dapat menjamin usahanya akan berhasil. Dia hanya berharap kebijakan dari pusat. “Keputusannya ada di pusat (Kementerian Pendidikan, red). Kita tidak tahu akan bagaimana. Mudah-mudahan saja upaya kita berhasil karena banyak kolega saya yang membantu di kementerian,” katanya. Sementara itu, Fifi masih berharap-harap cemas. Ato Sudarto menggambarkan kondisi putri kesayangannya itu, kemarin. Menurut dia, Fifi masih merasa terpukul setelah mengetahui pemerintah pusat menunjuk Theodora Paulina untuk bertanding ke Yunani. Bahkan, Theodora sudah diperkenalkan dihadapan Presiden Jokowi di Istana Bogor, 18 Agustus lalu. “Saya berharap pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pendidikan berupaya lebih keras lagi. Ini berkaitan dengan hak Fifi yang telah berhasil menjadi yang terbaik di Indonesia,” cetus Ato, kemarin. Jika Theodora tetap menjadi pilihan utama Kementerian Pendidikan sebagai pelajar yang akan dikirim ke Yunani, Ato meminta itu dipertimbangkan lagi. Dia bahkan berani mengadu kemampuan Fifi dengan Theodora. “Kalau dari pusat tetap ngotot mengirimkan Theodora, itu tidak fair. Kenapa tidak tandingkan saja Theodora dengan Fifi? Pemenangnya boleh mewakili Indonesia ke Yunani. Itu lebih adil untuk kami,” tegasnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: