SMAN 9 Berharap Angkot Khusus Siswa

SMAN 9 Berharap Angkot Khusus Siswa

HARJAMUKTI - SMAN 9 Kota Cirebon menjadi sekolah negeri yang kelahirannya paling bungsu. Posisinya berada di wilayah selatan, tepatnya di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Siswa banyak berasal dari warga sekitar, seperti Argasunya hingga ujung wilayah selatan kota dengan luas 38 kilometer ini. Namun, hingga saat ini justru belum ada angkot yang secara reguler melewati wilayah tersebut. Kepala SMAN 9 Kota Cirebon, Drs Bekti Susilo MPd mengatakan, siswa di SMAN 9 sebagian besar warga menengah ke bawah. Dengan bersekolah di SMAN 9, mereka berharap lebih dekat dengan rumah dan memangkas waktu. Pada sisi lain, tidak semua siswa memiliki motor. Akhirnya, banyak di antara siswa SMAN 9 memilih jalan kaki saat pulang pergi menuntut ilmu. Efeknya, siswa menjadi kurang bersemangat saat menjalani proses belajar mengajar di kelas. Hal ini menjadi keprihatinan Bekti Susilo dan para guru di sekolah yang didirikan sejak tahun 1999 itu. “Akses angkot tidak ada. Padahal ini sangat membantu siswa kami,” ujarnya kepada Radar, Rabu (9/9). Diakuinya, ada angkot D-10 yang melewati dekat sekolah. Hanya saja, dalam sehari hanya satu dua kali angkot itu lewat. Bahkan tidak sama sekali saat jam pulang dan jam berangkat sekolah. Akhirnya, siswa diantar orangtuanya. Banyak pula siswa SMAN 9 yang berasal dari daerah Cadas Ngampar, Kopiluhur dan sekitarnya, lebih memilih jalan kaki berpuluh-puluh kilometer. Dengan perjalanan jauh yang melelahkan, tidak sedikit dari mereka kerap datang terlambat. Namun, kata Bekti Susilo, pihak sekolah dapat memakluminya. “Mereka punya semangat juang untuk belajar. Kami mengusulkan ada angkot gratis untuk antar jemput siswa-siswi seperti mereka,” ucapnya. Dengan kondisi lelah fisik, proses penyerapan belajar mengajar menjadi tidak optimal. Terkait usulan angkot, dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) selalu diusulkan. Baik angkot maupun perbaikan sarana jalan. Sebab, akses menuju SMAN 9 penuh lubang dan becek saat musim hujan. Ini menambah daftar panjang rintangan yang harus dilalui siswa-siswi SMAN 9. Sementara Kepala Bidang Angkutan Sarana Prasarana Dishubinkom Kota Cirebon Abdurokhim mengatakan, angkot menuju ke SMAN 9 sedang dalam pembahasan. Untuk sampai pada tahap itu, pihaknya berkoordinasi dengan koordinator jalur angkot agar tidak ada miskomunikasi. Selama ini, angkot D-10 melewati wilayah selatan. Termasuk area sekitar SMAN 9. Meskipun diakuinya, angkot tersebut sangat jarang lalu lalang. “Sudah dibahas, kami sedang mencari solusi untuk mempermudah akses pendidikan bagi siswa SMAN 9,” ujarnya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: