Warga Sekitar Waduk Cileuweung Gelisah

Warga Sekitar Waduk Cileuweung Gelisah

  KUNINGAN – Masyarakat yang lahannya akan terendam Waduk Cileuweung di wilayah Kecamatan Cibeureum, kini masih dilanda kegelisahan. Pasalnya, proses pembangunan waduk saat ini sudah memasuki tahap pembangunan terowongan untuk aliran air sungai sementara. Sedangkan rencana relokasi, termasuk kesepakatan harga, menurut mereka, belum ada penyelesaian. Kegelisahan itu dirasakan oleh sejumlah warga di Desa Randusari dan juga Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum. Terutama mereka yang tinggal di pemukiman belakang terowongan sekitar 70 KK (kapala keluarga). Kenyamanan mereka terusik lantaran eksekusi pekerjaan sudah dilakukan, sementara kesepakatan harga belum ada. “Rencana relokasi belum jelas, kesepakatan harga pembebasan lahan pun belum ada. Sedangkan pekerjaan sudah dilaksanakan,” ujar warga sekitar, Runedi Rudianto, kemarin (11/9). Terlebih, masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum, menurut dia, saat ini pun sedang dilanda kegelisahan. Sebab, bukan hanya sebagian lahan saja yang akan digunakan untuk waduk, tapi seluruh warga desa harus pindah. “Warga Kawungsari itu harus relokasi satu desa. Untuk masalah relokasi ini ternyata belum jelas. Bagaimana masyarakat merasa tenang dan nyaman?” ungkapnya. Sementara itu, sejumlah warga setempat mencoba mengekspresikan kegelisahannya dengan menumpahkan tulisan berwarna merah di atas sehelai kain putih. Isi tulisannya berbunyi penolakan terhadap harga sepihak. Yang mereka inginkan adalah harga berdasarkan kesepakatan. Kain berisi tulisan tersebut dibentangkan oleh warga setempat. Mereka merasa tidak dapat berbuat apa-apa hanya sekadar mengekspresikannya lewat bubuhan tulisan di atas kain putih dan memperlihatkannya kepada wartawan. Dalam menyikapi hal itu, salah seorang pentolan Gasak (Gerakan Satu Kuningan), Deki Jaenal Mutaqin mengatakan, pihaknya siap berada di tengah-tengah masyarakat sekitar bendung. Atas munculnya ekspresi dari masyarakat seperti itu, pihaknya merasa prihatin dan terpanggil untuk ikut peduli. “Kami dari Gasak sudah turun ke masyarakat. Itulah suara mereka. Kami berharap pemerintah benar-benar hadir di tengah-tengah mereka, karena memang leading sector-nya itu adalah pemerintah. Jangan malah membuat bingung masyarakat sebab relokasi itu tidak mudah,” harapnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: