Penderita ISPA Meningkat

Penderita ISPA Meningkat

Waspada Penyakit Musim Kemarau Tingginya suhu udara di musim kemarau membuat masyarakat harus lebih berhati-hati. Menjaga asupan nutrisi dan pola tidur harus dilakukan agar terhindar dari berbagai penyakit. DATA di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menunjukkan ada peningkatan pada penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hingga Juli tercatat 8.007 kasus pneumonia yang menyerang bayi umur lima tahun. Angka ini diprediksi akan terus bertambah bila asupan nutrisi anak tidak dijaga. Kepala Puskesmas Watubelah Hj S Ratnaningsih SKM SST MH (44) menuturkan, penderita ISPA meningkat 20 persen di bulan September. \"Banyak pasien yang mengeluhkan adanya ISPA seperti batuk, influenza. Berdasarkan data di Puskesmas Watubelah penderita ISPA naik 20 persen,\"ujarnya. Memasuki September, kata dia, mulai terjadi peralihan musim dari kemarau ke hujan. Sehingga cuaca pun tidak bisa ditebak. Kadang panas menyengat hingga pori-pori dan kulit terasa terbakar, namun kadang juga hujan lebat hingga harus menggunakan jaket untuk melindungi tubuh kita dari kondisi hipotermia. Tubuh harus beradaptasi dengan cepat. Menurutnya, jika tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan baik, maka tubuh menjadi mudah terserang penyakit karena daya tahannya lemah. \"Di sisi lain, virus dan bakteri lebih mudah menyerang dan berkembang biak dengan cepat saat pergantian musim nanti. Percepatan dari perkembangbiakkan virus dan bakteri tak bisa di prediksi karena sangat cepat dan banyak dalam waktu singkat,\" ungkapnya. Ditambahkanya, penderita ISPA juga dipicu oleh debu dan udara kotor sehingga rentan menyerang masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan. Dan meski tubuh manusia memiliki sistem adaptasi dan mampu menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan, perubahan cuaca yang ekstrem melemahkan sistem kekebalan tubuh kita. ISPA lanjunya, bersifat akut, artinya bisa  disembuhkan kurang dari 14 hari. ISPA yang menyerang saluran pernafasan bagian atas misalnya rhinitis, sinusitis, dan faringitis, sedangkan ISPA yang menyerang saluran pernafasan bahwa di antaranya bronchitis, pneumonia dan laryngitis. Selain ISPA juga ada Influenza. Menurutnya, virus Influenza lebih mudah datang dibandingkan saat musim lain. \"Saat ini wabah yang sering menyerang itu ISPA, infleunza, sakit mata dan diare. Selain jaga kesehatan dan rutin olahraga. Saya harap masyarakat juga agar jaga makanan, perbanyak minum air putih lalu jika mengendarai motor pergunakan masker dan jaket,\"pungkasnya. Sementara Sekretaris Dinas kesehatan (Dinkes)Kabupaten Cirebon, Drs H Abdullah Subandi MSi MKes meminta masyarakat mewaspadai tingginya suhu udara di Cirebon. Pihaknya juga memperkirakan musim Pancaroba akan kembali terjadi dipertengahan bulan Desember tahun 2015. \"Cuaca di Cirebon kalau siang panas tidak biasanya, begitu pun dengan malam hari. Makanya selain kita harus waspada, kita juga anjurkan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan cara makan-makanan yang bergizi dan olahraga rutin,\"ucapnya. Pihaknya juga terus mengingatkan warga Kabupaten Cirebon untuk selalu mewaspadai ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), demam typhoid, penyakit saluran pernafasan atas seperti influenza dan batuk-pilek, serta penyakit pencernaan seperti muntaber dan diare. \"Masyarakat harus dan harus senantiasa membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),\"lanjutnya. (nur via pahlawanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: