Tren Singo Edan Labil
JAKARTA - Arema Cronus, salah satu tim delapan besar Piala Presiden 2015 memiliki tren yang kurang bagus saat menghadapi Bali United Pusam FC (BUPFC). Dari tiga pertemuan kedua tim sepanjang tahun ini, tren Singo Edan naik turun. Setidaknya, hasil imbang, sekali menang, sekali kalah dan sekali draw yang terpampang di papan skor. Satu-satunya kekalahan dihasilkan Arema Cronus saat menjalani laga uji coba di Stadion Kanjuruhan 14 Juni silam. Catatan itulah yang ingin dilepaskan Arema Cronus. Skuad asuhan Joko Susilo ingin menorehkan hasil optimal kala menjamu Serdadu Tridatu -julukan BUPFC-di home base kebanggan Arema itu. Di dalam skuad, kapten tim, Ahmad Bustomi harus meninggalkan perjuangan rekannya untuk menjalankan ibadah haji. Untuk itu, tiga pemain sudah disiapkan tim pelatih Arema Cronus. Morimakan Koita, Juan Revi, dan Hendro Siswanto merupakan tiga pemain yang disiapkan menggantikan peran el capitano Singo Edan. Ketiganya juga sudah dicoba kala menggantikan Bustomi dalam tiga pertandingan babak delapan besar. \"Saya berharap tanpa Bustomi tidak berpengaruh pada psikis pemain lain,\" ujar Joko. Pelatih yang menggantikan peran almarhum Suharno itu sudah menyiapkan strategi terbaik buat mengalahkan Serdadu Tridatu di kandang sendiri. Masalah mental sebelumnya diakui Joko menjadi kendala timya di babak penyisihan. Ini setelah sejumlah pemain yang sebelumnya mengalami cedera masih terlihat kurang konfiden. Misalnya, kiper utama Kurnia Meiga Hermansyah yang tampil dibawah perform saat laga terakhir kontra PSGC Ciamis. Dalam laga tersebut Arema akhirnya harus melepaskan tiga angka dan selanjutnya berbagi angka 1-1. General manajer Arema Cronus, Ruddy Widodo mengungkapkan bahwa timnya akan menurunkan skuad terbaik. \"Mereka yang paling siap secara fisik-mental yang akan kami turunkan, sepenuhnya kami serahkan ke pelatih,\" sebut Ruddy. Pelajaran di laga melawan BUPFC sebelumnya harus bisa dikoreksi Singo Edan. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: