Bentengi Remaja Agar Tidak Salah Gaul
SUMBER – Masa remaja merupakan era transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa itu, manusia akan menemukan banyak hal baru dalam kehidupannya, mulai dari perubahan fisik, hormon dan psikologis. Oleh sebab itu, peran orang tua dalam membimbing anak-anaknya di era transisi ini sangat penting agar mereka tidak terjebak oleh situasi yang pelik. Hal ini disampaikan Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadisastra saat membuka diskusi dan sosialisasi Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR), yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Cirebon di aula Paseban Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, kemarin (16/9). “Siapapun akan melawati masa remaja, sejumlah masalah dan tantangan akan muncul, baik dari internal dan eksternal lingkungan. Makanya, perlu dibentengi dari berbagai aspek, salah satunya keluarga,” ucapnya. Apalagi di era keterbukaan informasi, lanjut dia, remaja sangat mudah terpengaruh oleh sejumlah informasi yang mereka terima. “Kita sebagai orang tua harus bisa memfilternya, tentu dengan cara yang bijaksana,” imbuhnya. Melihat dinamika dan perkembangan remaja dewasa ini, pemerintah daerah perlu menjembatani mereka agar tidak menyimpang dalam menjalankan hidupnya. Oleh sebab itu, diskusi dan sosialisasi seperti ini sangat diperlukan untuk melindungi para remaja sebagai generasi penerus bangsa. “Remaja ini angkatan yang potensial dalam pembangunan. Melalui diskusi dan sosialisasi ini, para remaja bisa mendapatkan informasi yang detail dan jelas terkait baik buruknya sistem pergaulan saat ini, sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku menyimpang, seperti seks bebas, penyalahgunaan Napza dan terjangkit HIV/AIDS,” tegasnya. Sementara, perwakilan PIK KRR dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Balqis Tantia Nabila menyampaikan, sosialisasi dan diskusi tentang PIK-KRR adalah wadah untuk mengadvokasi para remaja dengan memberikan pelakanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja dan kegaitan penunjang lainnya. “Kita kasih mereka pemahaman tentang bagaimana bergaul dengan baik dan benar, sehingga remaja bisa melewati masa transisi dengan berhasil,” ucapnya disela-sela kegiatan yang dipesertai para pelajar setingkat SMA se-Kabupaten Cirebon ini. Dia juga menegaskan, remaja yang memiliki pengetahuan dan perencanaan yang matang dalam meniti masa depannya, merupakan remaja berkualitas. Dia bisa melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir dan menikah dengan perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. “Harapan kami, dapat terwujud remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari seks bebas dan resiko HIV/AIDS, penggunaan obat-obat terlarang, menunda pernikahan diusia relative muda dan mampu mewujudkan cita-cita dalam membentuk keluarga kecil yang sehat dan sejahtera,” tegasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: