Bakso Djowo Andalkan Citarasa Rempah

Bakso Djowo Andalkan Citarasa Rempah

CIREBON- Bakso tentu bukan lagi kudapan asing. Tapi jika ingin mencoba cita rasa khas bakso Solo tak ada salahnya mampir ke gerai Bakso Djowo di Jalan Panjunan, Kota Cirebon. Bakso yang dihidangkan sekilas tampak sama dengan bakso pada umumnya. Tapi saat suapan pertama pasti akan merasakan perbedaannya. Manager Bakso Djowo Oji mengatakan pengunjung bisa menikmati menu baso khas Solo dan mi ayam dengan berbagai pilihan. Tak perlu merogoh kocek dalam untuk menikmati satu porsi Bakso Djowo, sebab menu bakso dibanderol Rp12 ribu dan Mi Ayam Djowo (mi dan ayam) hanya Rp8 ribu. untuk mi ayam dan bakso spesial (mi, ayam dan bakso urat) harganya Rp13 ribu. “Menu tambahan ada nasi putih dan pangsit. Kami juga sudah terima delivery order, namun untuk jarak jauh ada biaya,” katanya, Kamis (17/9). Bakso Djowo punya ciri khas pada rasa rempah. Selain itu, lanjut dia, kuahnya berasal dari kaldu yang dibuat secara khusus. Sebab Oji harus merebus kaldu hingga 12 jam dengan api kecil sehingga sari dari tulang benar-benar keluar. Bukan hanya itu Oji juga me-maintenance pembuatan kuah bakso agar tidak banyak mengandung lemak. “Jadi dalam waktu tertentu selama perebusan kalau lemak yang keluar di permukaan sudah banyak kami saring dan untuk tambahannya kami cuma bubuhkan merica dan garam,”ujarnya. Selain aroma rempah, rasa bakso dan mi nya pun sangat khas, pasalnya smeua bahan diproduksi sendiri dengan cara tradisional. Mulai dari proses menggiling daging untuk bakso hingga pembuatan mi, tak aneh jika rasa yang dihasilkan punya kesan di hati konsumen. Bahkan tak sedikit pula yang jadi pelanggan setelah kunjungan pertama ke bakso djowo. Menurut Oji, bakso memang sudha merakyat. Buktinya bakso bisa ditemukan di buku menu hotel berbintang hingga pedagang keliling. Dengan tren itu Bakso Djowo tentu ingin memberi cita rasa berbeda agar konsumen terkesan. Terpenting pihaknya memastikan semua menu yang ditawarkan halal dan aman, karena tidak menggunakan bahan-bahan tambahan berbahaya. “Selanjutnya tentu kami akan mengembangkan menu agar konsumen punya pilihan baru saat mampir,”tuturnya. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: