PNS Rajin dan Malas Bakal Bergaji Beda

PNS Rajin dan Malas Bakal Bergaji Beda

JAKARTA- Sebentar lagi pegawai negeri sipil (PNS) tidak bisa bekerja asal-asalan atau pokoknya absen. Badan Kepegawaian Negara (BKN) sedang menyusun formulasi baru penggajian PNS. Intinya PNS yang rajin dengan yang malas, bakal mendapatkan gaji atau penghasilan yang berbeda. Kabar skema baru penggajian PNS itu disampaikan Kepala BKN Bima Haria Wibiasana. Dia menjelaskan, bahwa dalam skema selama ini, PNS menerima gaji dengan jumlah sama pokoknya dalam jenjang pangkat dan masa kerja yang sama pula. “Ke depan tidak seperti itu lagi,” jelasnya di Jakarta, kemarin. Bima menuturkan, rencana pemerintah mengubah skema penggajian itu semata-mata untuk keadilan dan mendorong performa abdi negara dalam melayani masyarakat. Nantinya gaji PNS akan disesuaikan dengan capaian kinerja masing-masing. Dia menegaskan, dengan konsep keadilan itu, gaji PNS berkinerja bagus tidak bisa disamakan dengan yang jelek performanya. Supaya mudah menjalankan sistem penggajian yang berbeda-beda itu, Bima mengatakan skema single salary system. Menurut Bima, capaian target bukan satu-satunya yang menjadi koefisien pembeda tunjangan kinerja PNS. Besaran tunjangan kinerja juga dipengaruhi oleh seberapa cepat dan murah seorang PNS mengejar target kerja yang telah ditetapkan. Bima berharap, dengan sistem ini terjadi kompetisi yang sehat antara unit organisasi PNS untuk bekerja optimal, efektif, dan efisien. Anggota Komisi II (bidang pemerintahan) DPR Arteria Dahlan mengatakan, parlemen mendukung kebijakan sistem single salary itu. Namun dia mengingatkan, upaya pemerintah memiliki patokan yang jelas. “Jangan PNS penjilat yang gajinya besar,” kata dia. Politisi PDI Perjuangan itu meminta supaya penghitungan kinerja dilakukan secara objektif. Pemberian gaji berdasarkan kinerja itu, menurutnya, bakal memiliki rentang nominal yang sangat lebar. Yakni mulai dari hampir Rp5 juta per bulan hingga Rp50 jutaan per bulan. Dengan cara ini, dia berharap, putra-putri terbaik bangsa juga terangsang menjadi PNS. Tak seperti selama ini putra-putri terbaik malah masuk perusahaan swasta gara-gara gaji PNS rendah. (wan/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: