Warga Desak Bongkar Kios di Sukalila Selatan
PEKALIPAN - Warga RW 03 Pagongan Barat Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, mendesak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon untuk menindak tegas kios-kios Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan bantaran sungai Sukalila Selatan. Pasalnya, hak pejalan kaki terampas dan membuat akses jalan padat itu rawan kecelakaan. Ketua Pemuda RW 03 Pagongan Barat, Yadi mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada DKP pada 12 Juni 2015 lalu. Surat bernomor 01/wrg.03/06/2015 itu ditandatangani hampir seluruh warga RW 03 Pagongan Barat. “Kami mendesak kios PKL di bantaran sungai Sukalila Selatan dibongkar,” ujarnya didampingi tokoh masyarakat setempat, Agus Awaludin saat berkunjung ke kantor Radar, Senin (21/9). Menurut Yadi, keberadaan kios PKL di lokasi tersebut sangat meresahkan warga, khususnya pengguna trotoar. Karena itu, lanjutnya, warga RW 03 Pagongan Barat merasa keberatan dengan keberadaan kios-kios tersebut. Pasalnya, selain merampas hak pejalan kaki, trotoar di bantaran sungai Sukalila itu dikuasai pedagang. Bahkan, ada sebagian pedagang yang menaruh dasaran kios sampai ke bahu jalan. “Sebagian kios luas bangunannya melebar sampai ke sungai. Ini membuat kami tidak nyaman,” tukasnya. Kondisi Jalan Sukalila Selatan adalah jalur cepat. Sehingga rawan kecelakaan bagi warga pejalan kaki. Dengan posisi pejalan kaki melintas di sisi jalan, ujar Yadi, lalu lintas kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi membahayakan masyarakat yang melintas. Dengan keberadaan kios pedagang di bantaran sungai Sukalila Selatan itu, wilayah RW 03 Pagongan Barat terkesan kumuh. “Pedagang mengabaikan estetika kebersihan dan keindahan. Disinyalir mereka membuang limbah kaca dan limbah lain ke sungai,” jelas Yadi. Karena itu, berdasarkan kesepakatan warga RW 03 Pagongan Barat Kelurahan Pekalangan, meminta DKP dan Pemkot Cirebon pada umumnya untuk membongkar seluruh kios pedagang di Jalan Sukalila Selatan. Serta, mengembalikan wilayah bantaran sungai Sukalila Selatan seperti dulu. “Waktu saya kecil, sungai Sukalila hijau, tertib dan bersih. Jauh dari kesan kumuh seperti saat ini. Kami sudah kirim surat tapi belum juga ada tindakan,” paparnya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: