Ciee Kompak, Penjual Sate-Lontong Dibui

Ciee Kompak, Penjual Sate-Lontong Dibui

Si Sate Nyambi Dagang Sabu, Si Lontong Bisnis Togel Online CIREBON- Ini baru kompak. Dua pria penjual sate dan satu pria penjual lontong berurusan dengan hukum. Tapi, masalahnya beda-beda. Dua penjual sate diciduk polisi lantaran nyambi jadi pengedar sabu, si penjual lontong terlibat bisnis togel online. Mereka pun ditahan secara terpisah. Si abang sate ditahan di Mapolres Cirebon di Sumber, si lontong mendekam di ruang tahanan Polsekta Seltim. Cerita ini diawali dulu soal penjual sate. Semula polisi menangkap NQ (36) dari sebuah rumah kontrakan di Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Kala itu NQ tengah mengonsumsi sabu-sabu. Digerebek dan digeledah, polisi pun menemukan barang bukti sabu sabu. NQ yang diinterogasi, akhirnya nyanyi. Dia mengaku mendapatkan sabu-sabu dari seorang rekannya AM (35) warga Gang Melati, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Dari pengakuan NQ, AM pun diciduk tanpa perlawanan. Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto didampingi Kasat Narkoba AKP Bayu Normansah SH MH mengatakan selain dua pelaku, pihaknya juga menyita barang bukti 13 paket besar sabu-sabu yang dibungkus plastik obat warna putih dengan berat 200 gram atau senilai Rp200 juta, sebuah timbangan elektrik, 1 unit HP, serta satu pipet berisikan sabu sisa pakai. “Barang bukti ini kami sita dari tangan kedua tersangka. Mereka jual per gram dengan harga Rp1,5 juta,“ kata Bayu. Nah, itu cerita NQ dan AM yang berurusan dengan polisi karena sabu-sabu. Yang satu ini kasus togel online. Dia berinisial SK (40) warga Kelurahan Kecapi, Kota Cirebon. Sebenarnya sehari-hari SK ini bekerja sebagai tukang lontong di Terminal Harjamukti. Tapi sekitar 2 tahun lalu dia tak jualan lagi setelah togel online ternyata lebih menjanjikan. SK sendiri bandar. Dia diamankan bersama 7 orang lainnya, atau jaringannya. Ada yang berperan sebagai  pengeber, ada juga pengepul. Ke-7 orang itu biasanya setor ke SK. Komisi yang diterima pengeber adalah 10 persen dari besar uang yang disetorkan ke pengepul, sementara pengepul komisinya 15 persen dari total uang yang disetorkan ke bandar. Penangkapan 8 anggota sindikat judi togel Hongkong tersebut setelah petugas menerima laporan dari masyarakat terkait praktik perjudian di Kelurahan Kecapi. Polisi melakukan pendalaman dan akhirnya melakukan penggerebekan, Rabu malam (23/9). Awalnya lima pengeber yang ditangkap, kemudian diamankan lagi pengepul dan bandar. Dari tangan delapan orang tersebut petugas kemudian mengamankan 9 unit HP yang berisi SMS dari para pemasang, buku rekapan, uang tunai Rp289 ribu, dan kertas ciamsi atau shio. Menurut SK, ia membuka bisnis judi togel tersebut hanya bermodal nekat. Dia yakin bahwa tidak akan pernah pemasang bisa tembus empat angka dalam waktu bersamaan. “Hasil kotor itu sekitar Rp2,5 juta. Setelah dipotong komisi dan pemasang yang dapat, perhari bisa paling kecil Rp1 juta dan paling besar Rp1,5 juta,” ujarnya. Keuntungan yang besar itu yang membuatnya fokus ke bisnis judi dan meninggalkan warungnya. Awalnya dia hanya sesekali main ke warnet untuk Facebook-an. Kini setiap hari dia datang ke warnet untuk mengecek nomor-nomor yang keluar melalui salah satu situs judi togel online. Sementara Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SH SIK MH melalui Kapolsekta Seltim Kompol H Suwitno SH didampingi Kanit Reskrim Iptu Kentar Budi SH mengatakan para pelaku akan dijerat dengan pasal 303 KUHPidana tentang perjudian dengan ancaman 5 tahun penjara. “Kita tidak ada kompromi, kita berantas semua praktik perjudian,” ungkap kapolsek. (arn/dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: