Pesta Laut Berujung Maut
LEMAHWUNGKUK- Nyawa Surdi bin Kadrami (19) tidak terselamatkan. Ia tenggelamdi perairan Cirebon, Sabtu (26/9) saat gelaran prosesi nadran dalam acara Festival Pesisir 2015. Warga RW 10 Samadikun Selatan ini tenggelam saat mencoba berenang untuk pindah perahu. Merasa fisiknya cukup kuat, dirinya memberanikan diri menyebrang perahu dengan cara berenang di laut lepas. Gelombang laut yang cukup besar rupanya membuat tenaga Surdi habis sebelum dirinya sampai ke perahu lainnya. Dari sanalah Surdi sudah mulai kehabisaan nafas. Diduga kuat korban juga sebelum berlayar meminum minuman keras. Sehingga fisiknya kurang kuat saat berenang. Salah satu rekannya, Slamet Suhendi (23) kemudian mencoba menolong Surdi yang sudah terlihat lemas. Maksud hati ingin menyelamatkan, ternyata Slamet juga ikutan tenggelam. Warga kemudian membantu mereka untuk dinaikan ke dalam perahu dan sampai ke darat sekitar pukul 10.00 WIB. Keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan untuk mendapatkan perawatan medis. Namun nyawa Surdi tidak tertolong, karena tubuhnya terlalu banyak kemasukan air. Sementara Slamet Suhendi masih mendapatkan perawatan intensif di RS Pelabuhan. Kakak Surdi, Wandi mengatakan adiknya memang bisa berenang. Namun karena kondisi ombak yang besar, Surdi tidak bisa mengimbanginya dan kehabisan tenaga. \"Sempat ditolong tapi yang nolongin itu juga kehabisan tenaga,\" ungkapnya. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Surdi yang merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. \"Saya kebetulan tidak ikut ke laut, dikasih kabar dari teman adik saya di rumah sakit,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua RW 10 Samadikun Selatan, Lukman Santoso mengatakan insiden itu terjadi sebelum ancak dilarung ke tengah laut. Disinyalir, ada beberapa perahu yang sudah mulai pemanasan dengan berputar-putar terlebih dahulu. Termasuk Sardi yang juga ikut di dalam perahu tersebut. \"Sebelum dilarung mereka itu sudah berputar-putar dulu,\" ujarnya. Kemungkinan di tengah laut, Sardi ingin pindah perahu kemudian dia berenang. Karena kondisi fisiknya tidak begitu sehat dan gelombang besar, Sardi kemudian kehilangan tenaga saat berenang. Padahal sebelum acara larung ancak, pihaknya sudah meminta kepada masyarakat untuk tidak berenang di laut. Jenazah Sardi disalatkan di Masjid Samadikun Selatan kemudian dikebumikan di TPU Kesinangan Desa Pasindangan Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon. Insiden pesta laut bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya pada tahun 2014, pesta laut juga merenggut jiwa. Korban bernama Nono (33) warga Gang Bandeng RT 03 RW 10 Kelurahan Panjunan meninggal dunia saat kegiatan nadran Sabtu, 30 Agustus 2014. Nono tenggelam di laut, sekitar sekitar satu kilometer dari bibir pantai. Penemuan jasad korban memakan waktu berhari-hari. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: