16 Ribu Bidan Diangkat tanpa Tes

16 Ribu Bidan Diangkat tanpa Tes

Mulai Tahun 2016, Sudah Memiliki Payung Hukum JAKARTA - Aksi demonstrasi bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) membuahkan hasil. 16 ribu bidan desa akan diangkat sebagai abdi negara tanpa melalui tes pada tahun 2016. Kebijakan ini diputuskan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi  Birokrasi, Yuddy Chrisnandi saat menerima 20 orang perwakilan demonstran di kantor KemenPAN-RB, Senin (28/9). Di hadapan utusan bidan, menteri asal Partai Hanura itu mengatakan bahwa pengangkatan CPNS bukan perkara yang susah. “Pengangkatan bidan desa akan cepat dilakukan dan bahkan gampang. Karena seluruh bidan desa telah terdata secara akurat oleh pemerintah sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT), sehingga tanpa harus diverifikasi ulang lagi dan untuk pengangkatannya tanpa tes.  Pastinya, semua keputusan ini saya ambil seizin presiden,” katanya. Yuddy menegaskan, pengangkatan Bidan PTT tersebut telah memiliki payung hukum yang jelas. “Payung hukum sudah ada berdasarkan hasil revisi peraturan yang ada,” terangnya. Keputusan Yuddy disambut sorak ribuan bidan PTT. Bahkan sampai ada yang meneteskan air mata karena tuntutannya dipenuhi. “Kami berdoa mudah-mudahan Menteri Yuddy terus diberikan kesehatan dan panjang umur,” ucap Ketua Forum Bidan PTT Indonesia, Lilik Dian Ekasari  dengan haru. Sebelumnya, ribuan bidan desa yang menamakan dirinya Forum Bidan Pegawai Tidak Tetap  (PTT) menggelar aksi damai di depan Istana Negara, Senin (28/9) pagi sampai siang. Ribuan bidan dari 20 provinsi ini menuntut diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS), seperti yang dijanjikan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi kepada guru honorer K2. Dalam aksi yang membuat macet arus lalu lintas itu,  para demonstran yang mengenakan seragam putih putih kombinasi merah, berorasi mendesak Presiden Joko Widodo bersikap adil kepada bidan. “Sekarang momentum pembenahan sumber daya manusia khususnya bidan desa yang telah mengabdi sejak tahun 2005 mendapatkan hak kepastian kerja,” teriak Ketua Forum Bidang PTT Indonesia Lilik Dian Ekasari di tengah massa. Para demonstran yang rata-rata kaum perempuan meminta Presiden menyampaikan rencana pembuatan payung hukum pengangkatan bidan desa menjadi CPNS kepada Menteri Yuddy Crisyiandi serta. “Kami juga minta Presiden hentikan rekrutmen  bidan desa berlabel  PTT,” tandasnya. Di tengah ribuan massa bidan desa PTT, terdapat 30 bidan yang sedang hamil. Mereka tak peduli debu dan panas, terus berjalan dan berteriak saat aksi di depan Istana Negara. Bidan yang berbadan dua sengaja datang dari berbagai daerah mendukung aksi solidaritas hak bidan desa diangkat jadi PNS. “Ada yang datang dari daerah yang cukup jauh, dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan  Jawa Timur,” kata para bidan. Darmawati salah seorang bidan hamil mengungkapkan,  mereka rela berpanas-panasan demi memperjuangkan nasib bidan desa. Mereka berharap presiden dan menteri tergugah menyaksikan aksi mereka, sampai akhirnya tuntutan dikabulkan. “Kami tidak akan pernah berhenti berunjuk rasa memperjuangkan nasib bidan desa menjadi PNS. Andai pemerintah tidak mengabulkan seluruh tuntutan, kami akan mendatangkan massa aksi yang lebih besar lagi,” tegas Darmawati. (had/jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: