Yang Lain Kesulitan, Warga Justru Jual Air PDAM

Yang Lain Kesulitan, Warga Justru Jual Air PDAM

Sehari Bisa Raup Rp400 Ribu CIREBON – Kesulitan masyarakat di beberapa wilayah Kabupaten Cirebon karena musim kemarau ternyata dimanfaatkan oleh sebagian warga yang “berlimpah” air. Beberapa warga Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan yang merupakan pelanggan PDAM ini memanfaatkan momen krisis air warga untuk menjual air pada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Satu jeriken air dibanderol Rp500. Bahkan sepanjang jalan Pantura Desa Kertasura berjajar lapak dadakan yang dibangun dengan menggunakan terpal plastik untuk menampung air yang kemudian dijual. “Ini sudah berjalan dua bulan. Karena tidak ada air, kasihan warga sekitar. Akhirnya saya inisiatif air ledeng yang ada di rumah, dijual saja untuk keperluan warga sekitar. Ya saya beri harga yang murah,” ujar Casiah, penjaga lapak penjualan air ledeng di Desa Kertasura, kemarin (30/9). Kondisi tersebut nampak di sepanjang jalan raya Pantura. Dengan menggunakan sepeda motor, beberapa warga membawa jeriken. Terhitung ada sekitar 5 lokasi lapak penjualan air PDAM dan seluruhnya ramai pembeli. “Ya kegiatannya seperti ini setiap hari. Ada juga warga yang menyimpan jerikennya di sini lalu diisi besoknya,” lanjut dia. Sementara salah seorang pembeli air, Ramli (35) harus menghabiskan minimal 9 jeriken untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. “Ya harus bolak balik karena saya menggunakan sepeda motor. Kadang juga nggak kebagian air,” tuturnya. Adanya bantuan air bersih dari pemerintah daerah pun tidak menjawab persoalan masyarakat. Karena dari satu mobil tangki yang datang, kemungkinan besar warga hanya mendapatkan 1 jeriken air bersih. Karena air dibagikan secara merata untuk masyarakat. “Bantuan air bersih menurut saya sih tidak membantu karena itu hanya sekali dan sampai sekarang tidak ada lagi. Jadi akhirnya saya beli air. Kalau tidak bisa-bisa kita tidak mandi,” ungkapnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: