Honor Guru Madrasah Bakal Naik

Honor Guru Madrasah Bakal Naik

Dewan Ingin Jadi Rp500 Ribu, Bakal Upayakan di APBD 2016 SUMBER- Para wakil rakyat di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon bakal mengupayakan kenaikan honor guru Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA). Setidaknya stimulan yang diberikan pemerintah tidak lagi Rp250 ribu, tapi minimal naik 50 persen. Anggota Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kabupaten Cirebon, H Muntakhobul Fuad mengatakan bersama dengan rekan DPRD lainnya, ia akan berupaya memusyawarahkan hal itu kepada pihak eksekutif. ”Akan kami upayakan, karena ini untuk kemaslahatan bersama. Apalagi berkaitan langsung dengan pendidikan,” kata Fuad kepada Radar, Kamis (1/10). Setidaknya, kata dia, pihaknya akan duduk bersama dengan Pemerintah kabupaten Cirebon untuk lebih memperhatikan nasib para guru DTA. “Minimalnya stimulan naik 50 persen, atau ya Rp500 ribu lah. Apalagi ini sesuai dengan visi misi bupati yang ingin meningkatkan IPM,” tuturnya. Namun, DPRD juga akan melihat kekuatan APBD yang ada. Bila tidak dimungkinkan naik menjadi Rp500 ribu, tapi setidaknya honor guru DTA mengalami peningkatan. “Intinya aspirasi ini akan terus diperjuangkan,” ungkapnya. Sementara, Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Anwar MM tidak menampik bila baru 20 persen siswa SMP memiliki ijazah DTA. Bahkan, dari total siswa SD hingga SMA di Kabupaten Cirebon, baru skeitar 40 persen yang bisa baca tulis Alquran. “Iya saya akui, tapi kalau saya sendirian (Dinas Pendidikan, red) yang melakukannya sangat sulit. Bayangkan saja kalau 20 persen yang punya ijazah DTA, banyak yang tidak lanjut SMP dong. Harusnya itu ada kerjasama yang baik, Perda DTA ini kan gagasan dari Kesra dan Kemenag, makanya harus ada kekompakan, untuk para kuwu sendiri oprek-oprek-lah orang tua yang mempunyai anak kecil agar bersekolah madrasah,” kata Asdullah. Lebih dari itu, Asdullah juga memberikan aturan baru kepada para guru SD agar siswa kelas IV, V dan VI wajib membawa sarung dan mukena. “Guru SD sudah saya arahkan agar mereka (siswa, red) bawa sarung dan mukena tiap hari. Ini tujuannya untuk membentuk karakter sejak dini,” pungkasnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: