Mobil PNS Dijebol, Uang Rp81 Juta dan Emas Raib

Mobil PNS Dijebol, Uang Rp81 Juta dan Emas Raib

  \"grf-pecahkaca\"CIREBON- Aksi kejahatan dengan modus pecah kaca mobil terjadi lagi di Kota Cirebon. Kemarin, terjadi di depan Dinsosnakertrans Kota Cirebon. Korbannya seorang PNS yang belakangan diketahui bernama Sri Neni Yuliana (47), warga Griya Watubelah, Kabupaten Cirebon. Korban sempat pingsan begitu tahu uang dan perhiasan serta sejumlah surat-surat berharga lainnya yang disimpan di jok bagian belakang raib digondol maling. Modus yang dilakukan kawanan maling tersebut adalah dengan cara memecahkan kaca pintu bagian belakang samping kiri. Setelah berhasil memcahkan kaca tanpa diketahui siapapun, kemudian mengambil sebuah tas yang di dalamnya terdapat uang tunai sebesar Rp80 juta dan perhiasan emas yang terdiri seberat 45 gram. Total kerugian yang dialami korba nakibat kejadian ini sebesar Rp200 juta. Data yang dihimpun Radar, korban yang merupakan PNS di Disnakertrans Kabupaten yang berkantor di Krucuk itu baru saja mengambil uang dari salah satu bank BUMN di Gunungsari. Usai mengambil uang, dia melajukan mobil Honda Mobilio E 1141 LB ke Disnakertans Kabupaten di Jl Cipto MK. Pukul 13.15 WIB, korban kemudian masuk ke tempat parkir dan memarkirkan kendaraannya pada posisi paling ujung sebelah selatan. Karena hanya mampir sebentar untuk mengantar surat, korban kemudian meninggalkan barang bawaannya, termasuk tas yang berisi uang serta barang-barang berharga lainnya. Korban baru tahu mobil dijebol maling saat hendak meninggalkan kantor sekitar pukul 13.30 WIB. Dari keternagan korban saat melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsekta Utbar, uang tersebut sedianya ia gunakan untuk biaya hajatan salah satu anggota keluarganya di Mandirancan yang rencananya akan digelar, Senin (5/10). Ia tidak langsung pulang ke kantornya di Krucuk karena saat itu hendak ada keperluan di kantor Disnakertrans Kabupaten Cirebon yang memang terletak di Jl Cipto. “Tadinya sekalian mau nganter surat, makanya barang-barang tidak dibawa karena sebentar,” ujar korban di hadapan penyidik. Setelah tenang, korban dengan ditemani rekan kerjanya kemudian mendatangi sejumlah bank untuk memblokade kartu ATM dan rekening yang dibawa kabur agar tidak disalahgunakan. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: