Teguran Keras, SKPD Harus Berubah!

Teguran Keras, SKPD Harus Berubah!

Walikota Butuh Waktu Sentuh Pimpinan SKPD CIREBON - Ketidakhadiran sejumlah kepala SKPD dalam rapat paripurna pengajuan delapan raperda di gedung dewan, menjadi catatan bagi Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH. Sejauh mana komunikasi yang dibangun antara Azis sebagai kepala daerah dan bawahannya. Ini bukan kali pertama Azis menyemprot kepala SKPD dalam sebuah acara formal. Namun demikian, kekesalan walikota itu, masih bersifat teguran. Oleh karena itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi meminta kepala dinas, badan, maupun kantor, untuk dapat hadir dalam rapat penting dan sidang paripurna. Pasalnya, teguran keras dari Walikota Azis saat paripurna kemarin, harus menjadi perhatian semua. \"Itu suatu teguran dari Pak Walikota kepada kepala dinas, harus hadir. Apalagi ini pembahasan APBD sangat penting informasi-informasinya. Ke depan (kepala dinas, red), harus berubah, harus hadir dalam rapat-rapat seperti ini, karena sifatnya penting,\" ujar Sekda kepada Radar, Rabu (7/10). Asep mengaku memahami sampai walikota menyampaikan teguran, karena sidang paripurna kemarin merupakan proses penyusunan APBD. \"Merupakan sebuah teguran bagi SKPD-SKPD, agar hadir saat-saat rapat penting,\" kata Asep. Dengan adanya Undang Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), lanjut Asep, pimpinan SKPD harus semakin rajin karena ketidakhadiran mereka merupakan ketidakdisiplinan. \"Pimpinan SKPD ini disiplinnya harus lebih bagus lagi. Ada kegiatan mereka bisa hadir agar mereka tahu,\" imbuhnya. Sementara itu, Kepala BK Diklat Kota Cirebon Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan, sebetulnya kehadiran PNS dalam agenda besar merupakan bentuk loyalitas bawahan kepada pemimpin. “Tapi, ketika melihat kondisi seperti ini, persoalan ini akan menjadi catatan dan evaluasi kami,” singkatnya. Terpisah, orang terdekat Nasrudin Azis, R Subagja berpendapat, ketidakhadiran para kepala SKPD dalam rapat paripurna perlu dicari tahu alasannya. \"Tentu ini harus dicari tahu, tidak hadirnya itu karena apa?\" jelasnya kepada Radar, Rabu (7/10). Dia meyakini, dengan kesantunan dan kebijakan Walikota Azis, akan menjadi dasar untuk membangun komunikasi dengan seluruh stafnya, terutama di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). \"Butuh waktu bagi Pak Azis untuk bisa memberikan sentuhan kepada jajaran SKPD. Saya yakin dengan kesantunan dan kebijakan menjadi modal dasar. Dengan begitu, mereka bisa allout kepada Pak Azis,\" ungkapnya optimis. Apalagi, Nasrudin Azis masih terhitung seumur jagung menjabat sebagai walikota. Terhitung sejak April, Nasrudin Azis baru menjabat walikota sekitar tujuh bulan. \"Masyarakat kadang lupa Pak Azis ini baru menjadi walikota sekitar tujuh bulan, tapi harapan masyarakat sangat tinggi. Sementara kesibukannya juga padat. Dari sana kesannya Pak Azis menjadi serba salah,\" tukas Bagja lagi. Latar belakang Azis sebagai wakil walikota, kata Bagja, tidak bisa menjadi modal. Karena saat menjabat wakil walikota, Azis tidak memiliki peranan dalam mengambil kebijakan. Apalagi Azis tidak memiliki latar belakang sebagai birokrat. Sehingga dirinya memang kurang dekat dengan para kepala SKPD. \"Saya rasa ini tinggal butuh waktu saja, Pak Azis saya yakin bisa memberikan sentuhan kepada seluruh SKPD,\" tambahnya. Diakuinya, saat ini Walikota Azis memang selalu sibuk dengan jadwal kedinasan yang padat. Apalagi posisi wakil walikota yang masih kosong. Sehingga menambah beban Azis semakin menumpuk. Azis pun seperti kesulitan berbagi peranan. Maka dari itu, dirinya mendorong agar posisi wakil walikota bisa segera terisi. \"Saya yakin bisa dalam waktu dekat, Pak Azis membina dan menyentuh seluruh SKPD yang ada di Kota Cirebon. Pak Azis baru menjabat walikota sekitar tujuh bulan, hanya masalah waktu saja,\" tuntasnya. (sam/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: