Seleksi Anggota Dewan Pendidikan Bermasalah
KEJAKSAN - Proses seleksi calon anggota Dewan Pendidikan Kota Cirebon menuai masalah. Hal itu terkait proses seleksi yang dilakukan secara tidak transparan. Sehingga empat orang peserta seleksi calon anggota Dewan Pendidikan mengajukan gugatan sengketa informasi kepada Komisi Informasi Daerah Kota Cirebon. Salah satu peserta seleksi anggota Dewan Pendidikan, Kadirudin mengatakan, ada beberapa kejanggalan dalam proses seleksi tersebut. Pertama, proses seleksi dilakukan tanpa adanya tes tertulis maupun interview. Namun, hasilnya sudah dikeluarkan tanpa ada pengumuman siapa yang lolos dan tidak lolos. Menurutnya, seleksi awal terdapat sekitar 32 orang yang mendaftar. \"Kemudian terseleksi menjadi 29 orang. Dari 29 menjadi 22 orang, dan kemudian diseleksi lagi menjadi 11 orang. Yang kita aneh, hasi ini tidak di-share ke publik siapa yang lolos, baik dipajang di papan informasi ataupun melalui pesan singkat misalnya,\" kata Kadir. Tak hanya tidak transparan, proses seleksi juga disebut tidak profesional dan independen. Pasalnya, panitia seleksi nyata-nyata ikut dalam proses seleksi anggota dewan pendidikan. \"Ini sudah ada permasalahan dalam tim seleksi itu sendiri, panitia seleksi jelas tidak berhak ikut seleksi, dengan dasar independensi dan profesionalisme,\" ungkapnya. Menurut informasi, ke sebelas anggota Dewan Pendidikan Kota Cirebon sudah dilantik oleh Walikota Cirebon. Namun, demikian Surat Keputusan (SK) pengangkatan masih belum diterbitkan. Kadir meminta agar walikota tidak mengeluarkan SK itu. Sepanjang tim seleksi memberikan klarifikasi atas proses seleksi yang tidak transparan tersebut. Pihaknya sudah mengajukan gugatan kepada Komisi Informasi. Selain juga memberikan surat tembusan kepada DPRD Kota Cirebon dan Walikota Cirebon. Pihaknya juga mengajukan hearing dengan DPRD Kota Cirebon terkait hal ini. Permasalahan ini perlu ditanggapi secara serius, karena selama ini Dewan Pendidikan memiliki peranan dalam membangun pendidikan di Kota Cirebon. \"Ini implikasinya jelas sangat luas, ini tentang pendidikan di Kota Cirebon. Bagaimana Dewan Pendidikan bisa memberikan solusi mengenai PPDB Online yang selalu bermasalah, kalau dalam proses seleksi saja sudah tidak transfaran seperti ini. Saya punya hak mempertanyakan ini, bukan saja karena saya masuk dalam peserta seleksi, tapi juga implikasi terhadap dunia pendidikan di Kota Cirebon,\" tandasnya. Hal sama diutarakan Suhartoni. Pria yang juga ikut menjadi peserta seleksi itu merasa aneh dengan proses seleksi. Pasalnya dirinya belum pernah mengikuti tes macama apapun yang digelar oleh tim seleksi. Namun, tiba-tiba sudah ada hasil seleksi dari 32 orang menjadi 11 orang. \"Sampai sekarang kita pun tak tahu siapa orang-orangnya. Kita sudah menunggu-nunggu, barangkali ada tes atau hasil seleksi tapi tidak ada pengumumannya,\" ungkapnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: