Misi Melawan Mitos

Misi Melawan Mitos

Kekuatan Penuh Bikin Arema Optimis Melawan SFC SOLO - Saat ini bisa dibilang Arema Cronus dan Sriwijaya FC (SFC) adalah tim papan atas di kancah sepak bola Indonesia. Pertemuan keduanya selama beberapa tahun terakhir, kedua tim memiliki catatan yang sama-sama apik. Kala bertemu, kedua tim saling mengalahkan satu sama lain. Tak jarang, kehadiran tim Sriwijaya FC juga menyulitkan langkah Singo Edan, julukan Arema. Namun, itu terjadi sekitar medio tiga tahun lalu. Belakangan, catatan rekor pertemuan keduanya lebih banyak dimenangkan Arema. Hal tersebut cukup dipahami manajemen Arema. Optimisme tinggi pun dikibarkan Arema jelang pertandingan besok malam. ”Tiga tahun lalu kita hampir tidak pernah menang melawan Sriwijaya. Namun, dalam dua tahun terakhir ini kita bisa memecahkan mitos tersebut,” terang CEO Arema Cronus Iwan Budianto saat mendampingi tim di Solo, kemarin. Pernyataan pria yang akrab dipanggil IB itu ada benarnya. Tercatat kekalahan perdana Arema atas Sriwijaya FC terjadi 23 Januari 2008 lalu. Yaitu saat keduanya berjumpa di event Piala Copa. Kala itu, Arema harus takluk 2-0 atas tim berjuluk Laskar Wong Kito. Sementara kekalahan terbesar Arema atas Sriwijaya FC terjadi di ISL musim 2008/2009 lalu. Saat itu, Arema harus takluk 4-0 di kandang Sriwijaya FC. Catatan keduanya saat bermain di Stadion Manahan Solo juga lebih berpihak pada tim Sriwijaya FC. Terakhir, Arema harus takluk atas Sriwijaya FC di sana dengan skor 1-0. Kala itu, kedua tim bertemu dalam tajuk semifinal Inter Island Cup 2012. Saat itulah kali terakhir Arema harus takluk dari tim Sriwijaya FC. Di delapan pertemuan selanjutnya, Arema lebih unggul. Tim kebanggan warga Malang Raya berhasil memenangkan enam pertandingan. Sementara dua laga sisanya berkesudahan dengan skor imbang. Termasuk laga terakhir 3 Oktober lalu yang berkesudahan dengan skor 1-1. Kini, di pertandingan Minggu (11/10) besok, kemenangan menjadi harga mati bagi Fabiano Beltrame dan kawan-kawan. Jalannya pertandingan harus mampu dikuasai anak-anak Arema selama 2x45 menit. Arema harus mengulangi torehan di pertandingan sebelumnya. ”Dari hasil evaluasi teknis, kami tidak bermain jelek. Kita berhasil melakukan 62 persen penguasaan bola. Sementara mereka (Sriwijaya FC) hanya 38 persen,” sambung IB. Sayangnya, keunggulan penguasaan bola tersebut tak mampu diimbangi dengan ketajaman barisan depan. Hanya mampu mencetak satu gol, Arema harus rela gawangnya juga kebobolan. Pada pertandingan Minggu (11/10) malam, mau tak mau torehan gol harus bisa dicetak tim Arema sebanyak-banyaknya. Beruntung, optimisme tersebut sedikit menemukan jalan. Sebab, beberapa pemain dipastikan bisa bermain secara penuh. Di antaranya Samsul Arif yang sebelumnya mengalami akumulasi kartu kuning. Begitu juga dengan Lancine Kone yang nampak sudah bisa mengikuti seluruh materi latihan dengan normal. Sebelumnya, pemain asal Mali tersebut mengalami problem dengan engkel di bagian kanannya sehingga diragukan bisa tampil di leg kedua semifinal Piala Presiden. (by/c1/did)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: