Kemenangan Jadi Harga Mati

Kemenangan Jadi Harga Mati

Persib vs Mitra Kukar \"persibvmkukar\"JAKARTA - Tidak ada kemudahan tanpa adanya perjuangan besar. Konsep itulah yang ingin dijalankan Persib Bandung pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2015. Menghadapi Mitra Kukar di kandang mereka, Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung tentu akan sedikit memudahkan mantan juara ISL 2014. Pertandingan super menentukan itu direncanakan bakal disiarkan langsung Indosiar (pukul 18.00 WIB). Misi besar tentunya sudah barang tentu disematkan kepada pundak penggawa Maung Bandung. Sebab, kekalahan tipis (0-1) di leg pertama lalu membuat mereka tidak boleh menawar hasil. Kemenangan menjadi harga mutlak skuad asuhan Djadjang Nurdjaman tersebut. Kemudahan lainnya yakni lima pemain utama mereka dipastikan bisa bermain di depan publik sepak bola Bandung. “Untuk lolos minimal kami harus menang dengan selisih dua gol,” kata Djanur, sapaan karib Djadjang dalam konferensi press kemarin (9/10). Keberadaan pemain utama yang absen dalam laga sebelumnya diakui Djanur akan membuat perjuangan Persib untuk merengkuh tiket final semakin berwarna. Artinya secara teknis kekuatan Maung Bandung tidak bisa disamakan kala mereka tumbang di Tenggarong sebelumnya. “Selain itu, dalam pertandingan besok (hari ini, Red) kami lebih bisa leluasa memilih pemain,” tegasnya. Kalaupun Persib mengalahkan Mitra Kukar dengan skor yang sama sebenarnya mereka juga masih punya peluang. Karena kalau itu terjadi, maka adu penalty menjadi solusi semifinal tersebut. Atas kemungkinan itu, Djanur pun sudah menyiapkan pemainnya untuk kemungkinan terburuk sekalipun. Satu-satunya yang membuat Djanur dan skuadnya harus kerja keras yakni handicap dia kala menghadapi Jafri Sastra, pelatih Mitra Kukar bersama timnya. Dari catatan yang ada, sudah tiga kali Jafri sudah mengalahkan Djanur, masing-masing dua kali di ISL 2014, satu lagi saat leg pertama lalu. Seakan tak mau terbebani, Djanur menyatakan bahwa dia sudah melupakan faktor statistik dan sejarah pertemuan mereka. “Saya lebih memilih untuk berpikir positif kepada pemain,” sebutnya. Menjalani laga away, Naga Mekes -julukan Mitra Kukar harus kehilangan sejumlah pemainnya, termasuk kapten Zulkifli Syukur. Tetapi, Jafri sudah mempunyai solusi akan masalah tersebut. “Kami sudah siapkan mereka juga bukan karena melawan Persib saja, tetapi untuk sepanjang pertandingan sejak penyisihan lalu,” tegas pria asal Minangkabau tersebut. Kalau Iwan Setiawan, pelatih Pusamania Borneo FC yang menjadi lawan Persib pada delapan besar lalu menyebut Persib tim yang tak punya karakter. Jafri malah melihat Persib memiliki pemain yang berkualitas di setiap posisi. Untuk itu, dia terus mengembangkan semangat optimistis kepada semua pemainnya. Pencapaian skuad Mitra Kukar kali ini patut diapresiasi, dengan persiapan intensif sepuluh hari sebelum turnamen berlangsung, mereka sanggup menjungkalkan klub berkualitas lainnya. “Memberikan semangat tersendiri untuk anak-anak Mitra Kukar menjadi langkah bijak, supaya nantinya mereka jadi nggak ada beban berlebihan,” tandasnya. (nap/pra/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: